Happy reading
Tandain kalau ada typo!
Hari libur tiba dan kegiatan yang Nara lakukan masih sama dengan hari libur yang sebelumnya yaitu bermalas-malasan di dalam kamar.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi namun Nara masih betah bergelung dengan selimut tebalnya sembari memainkan hendphone.
Sebenarnya Raina sudah menyuruhnya untuk mandi namun dasarnya Nara yang malas mandi pagi saat hari libur, jadi ia menghiraukan perintah mamanya itu.
Karena pintu kamar Nara yang tak di kunci jadi Raina masuk begitu saja.
"Punya anak satu kok ya gini banget, anak perawan bangunnya kok siang" batin Raina.
Raina menyibak selimut milik Nara.
"Bangun sayang! ini udah mau siang"
"Males ma" Nara hendak meraih selimutnya lagi namun di tahan oleh sang mama.
Raina menghela nafas pelan.
"Mama minta tolong anterin pesanan bunga pelanggan mama, mama gak bisa nganter""Emangnya mama mau kemana?"
"Mama mau ada arisan" Raina berjalan menuju jendela kamar Nara lalu membuka gorden, langsung saja sinar matahari menembus samapi kamar Nara.
"Ishh, tapi Nara bener-bener lagi males ma, suruh papa aja"
"Papa kan nganterin mama, udah pokonya kamu harus mau! nanti mama beliin permen kaki"
Mendengar itu Nara langsung bangun dari rebahannya. Nara baru ingat permen kakinya habis tadi malam dan dia belum membelinya.
"Yang bener ma?" tanya Nara.
"Iya, tapi mama minta tolong anterin pesanan bunga punya ibu Ica"
"Oke. Tunggu bentar Nara mau mandi dulu" cepat-cepat Nara meraih handuk yang ia gantung di dekat pintu kamar mandi, sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi ia berkata...
"Ma, minta tolong beresin selimut Nara ya" ucap Nara tanpa dosa, selanjutnya Nara masuk ke dalam kamar mandi.
Raina mendengus kesal tapi tak urung ia membereskan tempat tidur milik Nara.
Kurang lebih sepuluh menit Nara keluar dari kamar mandi. Nara segera memakai baju dan sedikit merias diri. Setelah dirasa penampilannya sudah rapi Nara langsung turun ke bawah dan menuju meja makan.Dan di meja makan sudah ada Elang.
"Loh, Elang ngapain di sini?" tanya Nara.
"Numpang makan" jawab Elang santai.
"Om sama tante jatuh miskin ya? jadi kamu numpang makan di rumah aku"
"Huss Nara gak boleh ngomong gitu!" ucap Raina yang tiba-tiba datang entah dari mana.
"Eh, mama... ngagetin aja"
"Sana cepetan makan! habis itu minta tolong Elang buat anterin kamu nganter pesanan bunga"
Elang dan Nara makan bersama. Suasana makan mereka tak ada kata hening melainkan gaduh.
"Ini telur gue! jangan lo ambil!" Elang mengambil telur dadar yang ada di piring depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaPart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor