part 37

92.5K 6.6K 52
                                    

Happy reading


Selepas Nara dari kantin Amaira mengajaknya ke toilet. Amaira bilang ia takut ke toilet sendirian, takut jika ada yang mengganggunya
hantu misalnya, jadi ia mengajak Nara.

"Ir tungguin dong jangan cepet cepet!" pasalnya Amaira malah berjalan begitu cepat dan Nara susah menyamai langkah Amaira.

"Aduhh... gue udah kebelet banget Nar gak tahan" Amaira meliuk-liuk kan badannya tak jelas, ia juga menggigit bibir bawahnya kuat. Rasanya jika ia tak cepat sampai toilet mungkin ia sudah kencing di tengah jalan.

Sesampainya di toilet Amaira langsung memasuki salah satu bilik kamar mandi. Sedangkan Nara, ia menunggu di depan pintu, namun tak lama terdengar seseorang merintih kesakitan. Nara jadi merinding jangan-jangan itu hantu.

Nara mengetuk pintu toilet yang Amaira masuki tadi. Ia jadi merasa takut.

"Ir udah belum?" tanya Nara.

Amaira di dalam toilet sangat lama sekali, tak tahu apa jika Nara kini tengah ketakutan, rasanya ia juga ingin kencing.

"Bentar Nar lagi cebok" jawab Amaira dari dalam.

"Cepetan dong! lama bener kamu"

"Elah sabar napa" tak lama Amaira keluar dari toilet sambil merapikan seragamnya.

Samar-samar Nara masih mendengar suara rintihan orang itu.

"Ir kamu denger gak?" tanya Nara dengan raut wajah ketakutan ia kembali mendengar suara itu lagi.

"Apaan? gak ada suara apa-apa?" Amaira menoleh kanan kiri di toilet ini hanya ada mereka berdua, ia juga tak mendengar suara apa pun.

"Masa sih? coba dengerin baik-baik deh, kayak ada suara orang merintih"

Amaira menajamkan pendengarannya. Saat ia juga mendengar seseorang merintih kesakitan ia langsung membulatkan matanya, tadi ia memang tidak mendengar apa-apa namun saat Nara memberitahunya ia juga ikut mendengar, suara rintihan itu terdengar jelas.

"Nar suara apaan tuh? gue takut banget" Amaira memepetkan tubuhnya ke Nara kakinya tiba-tiba lemas.

"Sama aku juga takut itu suara siapa?" Nara menengok kanan kiri memastikan jika masih ada orang, namun sama sekali tidak ada satupun orang yang keluar dari bilik kamar mandi. Lalu Suara siapa itu? apakah mungin itu suara hantu?

"Jangan-jangan mbak kunti lagi" Amaira bergidik ngeri ia semakin mengeratkan pegangan tangannya di lengan Nara.

"Siang-siang masa ada hantu, ngaco kamu"

"Hiks...hisk" suara itu kembali terdengar.

"Wah kalau ini mah beneran setan Nar, ayo lari aja gue beneran takut"

Nara mengangguk menyetujui ia juga takut bukan main. "Oke hitungan ke tiga kita lari sama-sama ya"

Amaira mengangguk ia mengandeng tangan Nara erat.

"Satu.... dua...ti_

"TOLONG" suara itu terdengar lagi bahkan lebih jelas dan lebih keras.

"AAAAA" jerit Nara dan amaira bersamaan. Amaira hendak lari namun Nara menarik tangannya jadi Amaira tak jadi berlari. Amaira agak geram dengan Nara kenapa malah berhenti? padahal ia sudah tak kuat berlama-lama di dalam kamar mandi ini.

"Kenapa berhenti sih Nar? ayo lari!"

"Bentar deh,  aku kayak kenal suara itu"

"Siapa? gak ada orang di sini selain kita, ayo lari!" Amaira menyeret tangan Nara namun Nara menahannya.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang