part 27

128K 7.9K 49
                                        

Happy reading

TANDAIN KALAU ADA TYPO!


Menghiraukan bisik-bisik para murid, Nara dan Angkasa tetap berjalan lurus sesekali juga Angkasa mengacak-acak rambut Nara yang tadinya rapi kini menjadi sedikit berantakan.

"Jangan di berantakin!" ucap Nara kesal.

"Biarin" kini Angkasa malah menarik-narik rambut Nara.

"Kak Raja... rambut aku jangan di tarik" karena kesal dengan Angkasa, Nara mencubit pinggang Angkasa sekuat mungkin.

"Arghh sakit Nar... suka banget sih nyubit" Angkasa mengusap pinggangnya yang terasa sakit.

"Abisnya kak Raja nakal,
ya, aku cubit lah"

"Cium kek atau peluk gitu yang enggak sakit"

Nara menatap sinis Angkasa permintaan macam apa itu.

"Itumah maunya kak Raja"

"Emang"

"Ah, ngeselin" Nara yang ngambek berjalan lebih dulu ia tak mau bersebelahan dengan Angkasa. Cowok itu sangat jahil padanya.

Karna berjalan terlalu cepat Nara sampai tak sadar jika tali sepatu miliknya lepas. Ia hampir saja terjatuh karna tersandung tali sepatu nya sendiri, untung saja Angkasa sigap memeluk Nara dari belakang jadi Nara tak terjerembab ke lantai.

Angkasa memeluk perut Nara erat tubuh mereka berdempetan. Murid yang berlalu lalang berhenti sejenak demi menyaksikan adegan tak terduga dari pasangan baru SMA CEMPAKA.

"Makanya hati-hati" bisik Angkasa pelan di telinga Nara.

Nara sempat merinding akan suara Angkasa yang ahh sudahlah Nara tak bisa menjelaskannya. Suara Angkasa ini sungguh merdu di telinganya.

Nara yang risih di tatap banyak orang akhirnya melepas paksa pelukan Angkasa ia juga deg-degan saat tubuhnya terlalu dekat dengan Angkasa ia merasa grogi.

"Emm iya" Nara tersenyum kikuk.

Tak

Angkasa menyentil dahi Nara pelan ceroboh sekali gadis ini.

"Besok-besok kalau nali sepatu yang kenceng! biar gak lepas" setelah itu Angkasa jongkok di depan Nara membenarkan tali sepatu Nara agar tak lepas lagi.

Nara mencebikkan bibirnya lucu, ia memegang dahinya yang tadi Angkasa jitak.

"Kan aku enggak tahu kalau tali sepatunya bakal lepas"

"Jangan berlaga ngambek juga. Tadi kalau gak ada gue lo udah nyungsep terus diketawain murid yang liat"

"Jahatnya"

"Mereka ngapain? gue gak lihat" ucap salah satu siswi yang dari tadi melihat interaksi Nara dan Angkasa.

"Angkasa idaman banget" ucap siswi lain.

"Kapan gue punya cewek secantik Nara" ucap murid cowok yang juga menyaksikan ke-uwuan Nara dan Angkasa.

"Tuh kan, apa gue bilang, seharusnya kita tadi belok kanan bukan belok kiri jadi lihat yang beginian kan akunya jadi iri" omel seorang cewek bertubuh tinggi kepada temannya.

"Iya nyesel banget seharusnya kita belok kanan aja" ucap teman siswi tadi.

Setelah kejadian tadi Angkasa mengantar Nara sampai depan kelas ia takut Nara akan jatuh lagi. Menurutnya gadis itu sangat ceroboh.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang