part 35

94.8K 7.1K 74
                                    

Happy reading


Tandain kalau ada typo!


Satu minggu berlalu dengan cepat. Rafa juga sedah keluar dari rumah sakit dan sudah berangkat sekolah seperti biasa.

"PAGI KAWAN" teriak Rafa dengan senyum cerianya saat ia memasuki kelas.

"PAGI JELEK" saut Dodit tak kalah lantang. Ia senang sekali temannya sudah sembuh dan sudah kembali ke sekolah.

Rafa menghampiri Dodit dan bertos ria layaknya anak cowok.

"Alahh lo juga tambah jelek" ejek Rafa.

"Gak ada dia sepi, ada dia kelas jadi rusuh" ucap Amaira.

"Iya, tapi seru kalau ada mereka kelas kita jadi gak sepi" saut Nara.

"Neng Amaira lama gak ketemu, makin cantik aja" Rafa menatap Amaira dan mengedipkan sebelah matanya saat Amaira juga menatapnya.

"Baru aja sembuh udah kumat aja" gumam Amaira pelan.

"Kangen gue gak?" tanya Rafa.

"Gak sama sekali!" ketus Amaira.

"Ahh masaaa"

"Hmm" jawab Amaira dengan deheman.

"Pasti bohong kan? masa Rafa ganteng gini gak di kangenin sih?"

"Enggak!" sinis Amaira.

"Sama calon jodoh jangan sinis dong, nanti cantiknya pindah ke Dodit lohh"

"Sumpah ya Raf, lo pulang dari rumah sakit kok jadi tambah ngeselin sih"

"Hahaha biarin" dengan gerakan cepat Rafa menarik ikat rambut Amaira, membuat rambut Amaira tergerai indah.

"Rafa bener-bener lo ya, pengen gue banting" Amaira menatap Rafa begitu tajam. Pagi-pagi sekali mentalnya harus di uji.

"Nih ambil kalau bisa" Rafa menaruh karet kucir Amaira di atas fentilasi dekat pintu, dan itu bagi Amaira sangat tinggi sekali.

Amaira melompat-lompat berusaha menggapai karet kuncirnya.

"Makanya tumbuh tu ke atas! jangan kesamping!" ejek Rafa.

"Ahh lo mah ngeselin" Amaira menatap Rafa cemberut.

"Ambilin Raf gue gak bisaa" rengek Amaira.

"Males ah"

"Ck! Ambilin gak!"

"Bilang dulu, 'Rafa ganteng ambilin dong' nah, lo bilang gitu pasti gue ambilin"

"DIH OGAH!"

"Yaudah kalau gak mau" Rafa mengangkat bahunya acuh biarkan saja ikat rambut Amaira tetap di sana.

Amaira mengambil kursi miliknya untuk membantunya mengambil karetnya namun saat ia berdiri di atas kursi, dengan jahilnya Rafa malah menggoyangkan kursinya begitu kencang, sampai-sampai Amaira hampir terjatuh.

"Hahaha gini banget jadi orang pendek" ejek Rafa.

"Rafa gue bener-bener mau banting lo" namun faktanya Amaira malah mencubit pinggang Rafa dan juga memukul dada Rafa kencang.

"Anjing sakit" Rafa mengelus bekas cubitan Amaira.

"Rasain" saat Amaira akan mengembalikan kursinya ia melihat Bima berjalan sendiri lantas ia memanggilnya.

"Kak Bima" panggil Amaira.

Bima menoleh dengan dahi berkerut ia menghampiri Amaira yang berdiri di depan pintu dan di sebelahnya ada Rafa.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang