part 38

90.6K 6.7K 139
                                    

Happy reading

Tandain kalau ada typo!

Sebetulnya Amaira kurang puas dengan keputusan Pak Andra yang hanya men skors tiga kakak kelasnya selama satu minggu. Ia berharap lebih jika ketiga kakak kelasnya itu di keluarkan saja dari sekolah ini. Tapi tak apa, ia cukup senang tiga perempuan itu sudah mendapatkan hukuman.

"Gue greget banget sama si medusa! gue tadi belum puas ngejambak rambutnya tapi malah busus udah keburu dateng. Andai aja busus gak dateng gue pengen banget nendang kak Rona" gerutu Amaira.

"Sama, aku juga pengen banget banting mereka tapi aku gak kuat"

"Haha...lo lucu Nar kalau lagi berantem mana pake acara cubit cubitan segala" Amaira teringat tadi saat ia melihat Nara berantem dengan Hana rasanya ia ingin tertawa kencang.

"Daripada kamu, ganas banget berantemnya, rambut kak Rona jadi kayak gembel"

"Bodo! biar tau rasa dia. Btw
gak kerasa kita tadi berantem lama banget, sampai-samapi nih sekolah udah sepi aja"

Nara menengok kanan kiri benar apa yang di bilang oleh Amaira sekoalah ini nampak sepi. "Iya, kita keseruan berantem jadi lupa waktu"

Sekolah ini sudah pulang tiga puluh menit yang lalu. Amaira dan Nara baru saja keluar dari ruang bk. Mereka berdua sedang berjalan menuju kelas untuk mengambil tas mereka.

"Tapi kayaknya kita bakal pulang telat deh Nar" ucap Amaira.

"Lah, kita kan emang udah telat. Sekolah udah di bubarin tiga puluh menit yang lalu"

"Iya tau, tapi kali ini kayaknya kita bakal berantem lagi"

"Kok gitu? mau berantem sama siapa? kak Rona kan udah pulang" tanya Nara bingung.

"Noh lihat depan, si Arion mukanya udah marah banget. Pasti si medusa ngadu ke abangnya"

Arion memghampiri mereka berdua dengan langkah tergesa dan tatapannya amat sangat tajam, tangannya juga terkepal kuat.

"Lo berdua apain adek gue?" tanya Arion penuh amarah.

"Enggak gue apa-apain kok" jawab Amaira jutek.

"KALAU GAK LO APA-APAIN KENAPA DIA BISA SAMPAI DI SKORS??" bentak Arion.

"YA ITU KARNA ADEK LO SENDIRI YANG UDAH BIKIN MASALAH. DIA NGEBULLY TEMEN GUE. PANTES DONG DIA DI SKOR. GAK GUNA JUGA DI SEKOLAH INI!!"

Plakk

Satu tamparan mendarat tepat di pipi kanan Amaira.

"Jaga omongan lo! pasti adek gue lo jebak kan? iya kan? ngaku lo berdua!"

Setelah menampar Amaira kini Arion menjambak rambut Amaira. Amaira meringis kesakitan rasa sakit yang ia dapat dari jambakan Rona belum hilang dan kini malah di tambah dari jambakan Arion.

Nara yang melihat itu membulatkan matanya, dengan sekuat tenaga ia memukul Arion bertubi-tubi.

"Apa yang di bilang Amaira itu bener. Adek kakak itu yang udah bikin masalah, dia kan emang suka nge-bully. Masa kakak sendiri gak tau gimana kelakuan nakal adeknya di sekolah"

Arion menatap tajam Nara ia melangkah mendekat ke arah Nara, refleks Nara mundur secara perlahan.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" Arion mendorong bahu Nara kencang Nara hampir terjungkal ke belakang namun ia bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Kak Rona itu jahat! dia tukang bully" ucap Nara penuh penekanan.

Plak

Kini tangan Arion mendarat sempurna di pipi mulus Nara tepatnya di sebelah kanan. Tamparan Arion sangatlah kuat sekali, Nara sampai menolehkan wajahnya saat Arion menamparnya. Ia yakin kini pipinya sudah sangat merah.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang