part 16

163K 10.4K 279
                                        

Happy reading


"Neng, tadi itu siapa?" tanya mbak Ning yang sedang membereskan alat-alat masak yang tadi ia gunakan.

"Dia kakak kelas aku namanya Angkasa" jawab Nara.

"Mbak kira itu pacarnya neng" mbak Ning tertawa pelan.

Nara sudah selesai makan, kini ia mengupas buah jeruk yang ada di meja makan "Apaan sih, mbak, enggak kok" Nara menggeleng pelan.

"Ganteng banget dia, mbak juga mau kalau punya cowok modelan kayak dia, udah  ganteng pasti juga jago bela diri"

"Emang cowoknya mau sama mbak Ning?" ujar Nara sambil tertawa pelan.

"ya pasti mau lah, mbak kan belum tua-tua amat mbak juga semok" balas mbak Ning percaya diri.

"Iya deh nanti Nara cariin yang modelnya kayak kak Angkasa"

"Bener gak nih?" ucap mbak Ning antusias.

"Beneran, tapi nanti Nara ke pasar dulu"

Mbak Ning sedikit bingung kenapa harus ke pasar?. "Kok ke pasar? mana ada cowok kayak den Angkasa di pasar"

"Katanya mau cowok kayak kak Angkasa yang jago bela diri, preman pasar kan banyak mbak yang jago bela diri. Nanti Nara cariin preman pasar satu buat mbak Ning" Nara tertawa ngakak saat melihat wajah masam mbak Ning.

"ihh neng Nara sukanya bercanda padahal mbak udah serius loh ini" balas mbak Ning dengan muka cemberut.

"Yaudah lah mbak jodoh pasti dateng kok" ucap Nara.

Mbak Ning menatap Nara lekat. "Tapi, neng kan biasanya pulang bareng sama neng Amaira tapi tadi kok diantar den Angkasa"

"Emm...sebenarnya aku tadi jatuh mbak terus di tolong sama kak Angkasa. Jangan kasih tahu mama ya" Nara berbohong ia tak mau menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Iya neng enggak. Tapi neng Nara ada yang luka gak? sini mbak obatin kalau ada yang sakit"

"Tadi udah diobatin sama kak Angkasa kok mbak" ucap Nara.

"Syukurlah kalau udah di obatin nanti takutnya infeksi"

"Tumben juga mama belum pulang"

"Mama neng Nara tadi pesen katanya pulang agak telat, lagi banyak pesanan katanya" ucap mbak Ning.

"Mbak, Nara mau ke kamar dulu ya" Nara berdiri dari duduknya lalu menuju kamar ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.

Nara merebahkan tubuhnya di kasur melamun menatap langit-langit kamarnya, ia sedang memikirkan keadaan Angkasa sekarang.

"Kak Raja udah sampai rumah belum ya?" gumam Nara.

"Kasihan kak Raja...sampai rumah pasti dimarahin sama bundanya pulang-pulang mukanya bonyok"

Nara terus membayangkan kebersamaannya bersama Angkasa. Entahlah ia selalu merasa senang dan aman bila sedang bersama Angkasa.

Drett
Ting
Ting

Hendphone yang Nara letakan di sebelahnya berbunyi menandakan ada pesan masuk. Nara melihat siapa yang mengirimkan pesan, namun itu dari nomor tidak dikenal.

+6283.......
Udah makan?

Nara sempat bingung siapa orang ini? tiba-tiba menanyainya sudah makan atau belum.


Ini siapa?

+6283.....
Gue Raja

Oh kak Raja
Aku kira siapa😂

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang