Happy reading
"Kantin yuk... aku gak bawa bekal. Mama aku bangun kesiangan jadi gak sempet buat bekal, tadi aja aku cuma sarapan roti" ajak Amaira. Perutnya sudah sangat lapar
jadi ia memutuskan untuk jajan di kantin saja, ingin merasakan batagor mbak Ninik."Yaudah, ayo cepetan nanti keburu rame" ucap Nara.
Mereka berdua menuju kanti. Amaira yang sudah lapar sedikit menggeret Nara agar lebih cepat sampai.
"Nar lo pesen ya, gue yang cari bangku deh" usul Amaira.
Sebenarnya Nara malas jika harus antri dalam memesan makanan tapi demi temannya tak apa lah ia rela mengantri.
"Iya aku yang pesen, batagor aja ya"
"Iya. Sana cepet, keburu yang lain pesen nanti habis gak kebagian" Amaira menyuruh Nara cepat lalu ia mulai mencari bangku yang kosong.
Nara mengangguk lalu ia segera ke stand mbak Ninik. "Mbak ninik Nara pesen batagor dua" ucap Nara.
"Iya neng bentar" mbak Ninik terlebih dahulu membuatkan pesanan milik cowok, Sepertinya dia adalah adek kelas Nara. Setelah selesai mbak Ninik kemudian membuatkan pesanan milik Nara.
Cukup lama Nara menunggu, dan akhirnya batagor yang ia pesan sudah jadi.
"Ini neng" mbak ninik menyodorkan dua piring batagor kepada Nara, baru saja Nara akan mengambil piring itu namun lebih dulu di ambil orang lain. Nara lihat yang mengambil piringnya adalah kakak kelasnya siapa lagi kalau bukan Rona si medusa.
"Kak Rona, itukan punya aku" Nara ingin mengambil piring yang ada di ditangan Rona, tapi Rona malah memberikan piring itu kepada dua temannya yang ada di belakangnya.
"Ck! gue udah laper, ngalah dikit dong sama kakak kelas" Rona menyilangkan tangannya di depan dada dan menatap Nara sinis.
"Tapi kan kak Rona bisa pesen dulu, aku tuh juga laper" ucap Nara jengkel.
"Ya terserah gue lah...apa susahnya lo pesen lagi, gitu aja kok ribet. Udahlah gays kita cari meja aja males juga liat muka dia yang sok cantik" Rona memberikan uang lima puluh ribu ke mbak Ninik lalu pergi begitu saja di ikuti oleh kedua temannya.
tak menghiraukan Nara yang masih kesal padanya."Dasar medusa" batin Nara kesal.
"Mbak Ninik, Nara pesen batagornya dua lagi ya" ucap Nara.
Amaira menunggu Nara di meja pojok sembari memaikan ponselnya untuk mengusir rasa bosan karna menunggu Nara yang terlalu lama membeli batagor.
"Nara lama banget beli batagornya..kayak si dia bales chat gue lama... padahal online" Amaira masih asyik memainkan ponselnya sampai tak sadar ada yang menepuk bahunya.
"Ira ini batagornya" ucap Nara lalu memberikannya kepada Amaira.
"Astaga kaget gue" ucap Amaira sembari mengelus dada.
"Lagian kamu serius banget"
"Lo juga lama banget pesennya" Amaira mengambil piring yang di sodorkan Nara dan mulai memakan batagornya dengan lahap.
"Antrenya agak panjang" jawab Nara sedikit berbohong. Mungkin jika pesanan Nara tidak di ambil oleh Rona, batagor mereka berdua sudah habis sedari tadi.
"Boleh gabung gak?" suara itu berasal dari Aksa yang baru saja memasuki kantin bersama Bima.
Nara mengangguk saja dan mempersilahkan Bima dan Aksa duduk, toh kursinya masih ada yang kosong. Aksa duduk berhadapan dengan Nara dan Bima duduk dihadapan Amaira yang kini sedang memakan batagornya lahap sampai sedikit belepotan.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor