part 26

124K 8.5K 73
                                        

Happy reading



Tok
tok
tok

Raina mengetuk pintu kamar Nara berkali-kali. Sekarang ini hampir jam setengah tujuh namun Nara belum juga bangun. Nara memang agak susah dibangunin, tidurnya seperti kebo.

"Anara bangun! ini udah siang nanti kamu telat ke sekolah"
teriak Raina yang masih berada di depan pintu Nara. Raina tak bisa masuk karna pintunya di kunci dari dalam.

"Nara, bangun! ini udah siang loh"

Tak ada jawaban dari dalam alhasil Raina kembali mengetuk pintu kamar Nara lebih keras.

Tok
Tok
Tok

"NARA BANGUN GAK KAMU!!"

Nara terpaksa bangun dari tidur nyenyaknya, ia tak kuat mendengar suara bising yang mamanya buat. Nara bangun menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuhnya lalu berjalan menuju pintu.

Cklek

Nara membuka pintu pelan yang pertama kali Nara lihat adalah mamanya berdiri di depan pintu dan menatapnya tajam.

"Harus ya mama teriak-teriak dulu baru kamunya bangun? kenapa sih di bangunin susah banget...pasti tadi malem kamu nonton drakor sampai larut ya?" omel Raina.

"Duh mamaku yang bohay pagi-pagi jangan berisik kasihan tetangga sebelah. Iya, tadi malam Nara tidur agak larut. Maaf ya, besok-besok enggak lagi deh" jawab Nara cengengesan.

"Sekarang bilang maaf paling-paling nanti malem kamu ulangi lagi"

"Hehe iya sih" memang seperti itulah Nara, walau ia berjanji tidak akan begadang lagi namun malamnya ia mengulanginya kembali.

"Jangan keterusan begadang kalau sakit baru tahu rasa kamu"

"Ihh mama ngomongnya kok yang engga-enggak. Harusnya mama doain aku bisa ketemu idola aku"

"Halu kok terus gak capek apa?"

"Halu mah gak capek, yang capek itu setiap pagi Nara harus dengerin ocehan mama yang aduhayy"

"Maksud kamu mama berisik gitu" ucap Raina tajam.

Nara menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia tersenyum kikuk.

"Hehe bukan gitu maksud Nara"

"Udah sana cepetan mandi! siap-siap nanti telat sekolah. Mau kamu di hukum karna telat sekolah?"

"Ya enggak mau lah, yaudah ini Nara mau mandi"

"Awas jangan tidur lagi!" peringat Raina.

"Iya mamaku yang bawel" Nara memeletkan lidahnya di depan Raina lalu ia cepat-cepat menutup pintu kamarnya sebelum mamanya mengamuk.

"HEH GAK SOPAN YA KAMU" pekik Raina.

"Ahaha maaf ma" ucap Nara dari dalam kamar.

Nara merapikan tempat tidurnya terlebih dahulu kemudian beranjak menuju kamar mandi.

.....

Angkasa memarkirkan motornya
tepat di halaman rumah Nara. Tadi mbak Ning sudah membukakan gerbang untuknya. Kali ini ia berpakaian lebih rapi baju yang setiap hari ia keluarkan kini ia masukan ke dalam celana, ia juga menata rambutnya se-apik mungkin.

Angkasa mengetuk pintu rumah Nara berulang kali ia harap yang keluar langsung Nara. Namun saat pintu itu terbuka muncul sosok pria berbadan kekar dan wajahnya yang masih terlihat awet muda. Angkasa yakin dia pasti papa Nara.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang