Happy reading
Tandain kalau ada typo!
Karena perut Angkasa semakin sakit jadi Nara memutuskan untuk membawanya ke uks saja. Angkasa juga sudah di kasih obat oleh petugas uks.
"Masih sakit perutnya?" tanya Nara dengan nada penuh ke khawatiran, bagaimana tidak khawatir? sekarang ini wajah Angkasa amat pucat, sesekali juga merintih kesakitan.
"Emm...dikit" Angkasa mengangguk lemah. Rasa Pedas di bibirnya sudah hilang namun perutnya masih terasa sakit. Dari dulu ia memang tak bisa memakan makanan yang terlalu pedas, jika ia memaksakan untuk memakan makanan pedas
ya, beginilah ujungnya ia akan berakhir sakit perut.Nara mengusap kepala Angkasa penuh kasih sayang. Ia masih amat merasa bersalah. Seharusnya ia tanya terlebih dahulu Angkasa suka makanan pedas atau tidak.
"Mau minum enggak?"
"Enggak mau Nar! mau di usap terus aja" Angkasa merengek bak anak kecil.
"Iya-iya" Nara kembali mengusap kepala Angkasa.
"Nar" panggil Angkasa.
"Iya kak, Kenapa?"
"Mau cium" Angkasa menatap Nara penuh harap, entahlah tiba-tiba ia ingin sekali Nara menciumnya.
"Eh, apasih! enggak denger aku" jawab Nara salah tingkah.
"Cium Narrr" Angkasa kembali merengek.
"Nanti kalau ada yang lihat gimana?"
"Enggak ada di sini kan sepi"
Cup
CupNara menuruti permintaan Angkasa untuk menciumnya, ia mencium kedua pipi Angkasa kilat.
"Lah, kok cuma bentar mana kerasa. Mau lagi yang lamaaaa!"
"Gak mau ah tadi kan udah"
Angkasa mencebikkan bibirnya kesal. Angkasa menatap Nara sengit lalu memalingkan wajahnya tak mau menatap Nara.
"Udah gede ngambek mulu" Nara mencolek lengan Angkasa.
Angkasa menggoyangkan lengannya tak mau di sentuh oleh Nara.
"Jangan ngambek kak, yaudah sini Nara cium ulang yang lama"
"Alahh bohong"
"Yaudah kalau gak mau, aku mau ke kelas aja" Nara beranjak dari duduknya lebih baik ia ke kalas saja, biarlah Angkasa di sini sendirian.
Angkasa langsung menatap Nara tajam ia bangun dari rebahannya dan meraih tangan Nara yang sudah akan pergi meninggalkannya.
"Jangan!" Angkasa menarik Nara menyuruhnya untuk duduk kembali.
"Di sini aja" pinta Angkasa.
"Males ah kak Raja ngambek" ucap Nara.
"Katanya tadi mau cium lagi, mana? bohong kan lo"
Tanpa membalas omongan Angkasa, Nara langsung mencium pipi Angkasa bertubi-tubi. Nara juga mencium kening, hidung, dagu, kecuali bibir.
"Tuh udah"
Angkasa tersenyum cerah pipinya juga memanas, rasanya setelah Nara menciumnya rasa sakit di perutnya menghilang begitu sajam.
"Ishh gemes" Nara mengunyel-unyel pipi Angkasa yang memerah.
Di uks hanya ada mereka berdua petugas uks sudah pergi jadi suasana di sini sepi, namun ketenangan itu tak bertahan lama, karna tiba-tiba pintu uks di buka secara kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor