part 42

96.8K 6.7K 278
                                    

Happy reading

Sesampainya di rumah sakit Angga segera di tangani oleh dokter. Gama juga langsung di obati. Sekarang beberapa Anggota inti Orlas sedang menunggu kabar tentang kondisi Angga, sedangkan anggota lain sedang membersihkan markas. Ando juga sudah menghubungi kedua orang tua Angga.

Orang tua Angga baru sampai di rumah setelah mereka berdua pulang dari luar kota mengurus pekerjaan. Namun saat mereka sampai di rumah tak ada siapapun di sana, rumah itu sangat lah sepi.

Sampai akhirnya Ando menghubungi Sekar-mama dari Angga. Ando mengatakan bahwa Angga sedang ada di rumah sakit dan mengalami luka parah. Mendengar itu Sekar langsung menangis histeris ia dan suaminya-Bayu bergegas menuju rumah sakit untuk melihat kondisi sang anak.

Gama berjalan menghampiri teman-temannya, luka di kepalanya sudah di perban.

"Gimana keadaan Angga?" tanya Gama.

"Gue belum tau Gam, dokter belum keluar" ucap Satria yang kini duduk di sebelah Gama.

"Kenapa bisa kayak gini? siapa yang bikin lo berdua luka?"

Ando menatap Gama Intens.  Sebenarnya ia juga ingin ikut menginap di markas bersama Angga dan Gama. Tapi adiknya menelepon untuk segera pulang karena ia di rumah sendirian.

"Yang pasti yang lakuin ini semua itu Arion. Gue bener-bener kaget kenapa Arion bisa lakukan itu semua? dia juga berani banget nusuk Angga"

"HAH YANG BENER LO?" teriak semua orang yang ada di sini.

"Hm, gue gak bohong"

"Arion bangsat! bisa-bisanya dia berkhianat. Awas aja kalau terjadi apa-apa sama Angga gue gak segan-segan bakal bales perbuatan dia lebih parah dari apa yang dia berbuat ke Angga" ucap Ando penuh amarah.

Gama menyenderkan kepalanya di tembok rumah sakit. Ia masih saja memikirkan perkataan Angga yang tadi.

Tak lama terdengar suara langkah kaki menggema mendekat ke arah mereka. Ternyata itu kedua orang tua Angga.

Dengan berlinang air mata Sekar menghampiri Gama dan langsung menanyakan keadaan tentang Angga.

"Nak Gama hiks... b-bagaimana keadaan Angga?" tanya Sekar dengan suara seraknya.

"Gama enggak tau tante, dokter belum keluar"

Gama memeluk Sekar erat. Ia sudah bersahabat lama dengan Angga kedua orang tua Angga juga sudah mengenal Gama.

"Kenapa Angga bisa masuk rumah sakit? bisa jelaskan kepada saya" tanya Bayu dengan aura menyeramkan.

Gama melepas pelukannya lalu ia menceritakan semua kejadian yang menimpa Angga dan juga dirinya. Ia juga menyampaikan bahwa Angga betul-betul menyayangi kedua orang tuanya.

Mendengar cerita dari Gama,
Bayu amat sangat marah ia menelpon orang suruhannya untuk segera menangkap Arion.

Tak lama dokter keluar dari ruang operasi Angga. Sekar dengan wajah cemas menghampiri dokter itu.

"Dok bagaimana keadaan anak saya?"

"Mohon maaf pak, bu, saya sudah berusaha semaksimal mungkin namun, tuhan berkehendak lain. Angga tidak bisa saya selamatkan sekali lagi saya mi..

"ENGGAK! DOKTER BOHONG! ANAK SAYA PASTI SELAMAT KAN. ANAK SAYA PASTI KUAT DOK" Sekar menangis meraung di pelukan sang suami. Ia tak pernah menyangka anaknya akan  meninggalkannya secepat ini.

"Sekali lagi saya minta maaf, tusukan yang di alami Angga sangat dalam. Angga juga kehabisan darah begitu banyak" Setelahnya dokter itu pamit pergi.

Semua teman Angga mematung, mereka semua juga tak pernah menyangka akan kehilangan sosok teman yang amat mereka sayangi.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang