part 32

114K 7.3K 62
                                        

Happy reading

Tandain kalau ada typo!

Pagi-pagi sekali Angkasa sudah berada di depan rumah Nara tentu saja untuk menjemputnya. Angkasa mengetuk pintu rumah Nara pelan, tak menunggu waktu lama pintu itu terbuka dan muncul seorang wanita paruh baya namun masih terlihat sangat cantik.

"Pagi tante" sapa Angkasa sembari tersenyum manis.

"Pagi juga ganteng" ucap Raina ramah, kemudia ia menyuruh Angkasa masuk ke dalam.

"Pasti mau jemput Nara ya?" tanya Raina memastikan.

"Iya tante" jawab Angkasa.

"Kayaknya kamu kepagian jemputnya. Nara masih mandi. Mending kamu tunggu Nara di ruang makan aja sekalian kita sarapan bareng, pasti kamu belum sarapan kan?"

Angkasa mengangguk ia berjalan beriringan dengan Raina menuju meja makan. Disana sudah tersaji berbagai menu sarapan pagi ini.

"Ayo Angkasa duduk dulu, Mau tante buatin susu?" Raina menyuruh Angkasa duduk di kursi yang biasanya di duduki mbak Ning, mungkin kali ini mbak Ning harus makan sendiri.

"Hm...boleh deh" ia merasa haus jadi menyetujui jika Raina membuatkan susu untuknya.

"Oke, sebentar tante bikinin"

Dilain sisi Nara sudah selesai mandi. Kini ia sedang memakai seragam sekolahnya, kemudian ia menyisir rambut panjangnya tak lupa juga memakai riasan tipis. Dirasa dirinya sudah rapi Nara meraih tasnya yang ada di dekat meja belajar, ia sudah menyiapkan buku pelajaran tadi malam.

Sekali lagi Nara berdiri di depan kaca memastikan penampilannya sudah rapi apa belum. Setelah yakin dengan penampilannya Nara turun ke bawah dan langsung menuju meja makan, ia yakin kedua orangtuanya sudah berada di sana.

Mungkin sarapan pagi ini agak berbeda, karena saat dirinya sudah sampai di meja makan, ia melihat Angkasa yang sudah duduk manis sembari meminum susu.

"Loh, kak Raja kok ada di sini?" tanya Nara sembari duduk di kursi sebelah Angkasa.

"Angkasa kan mau jemput kamu" saut Raina yang sedang membuatkan susu untuk suaminya dan untuk Nara.

"Oh...dari kapan kak Raja di sini?" tanya Nara lagi.

"Dari tadi. Kamunya yang kesiangan jadi Angkasa nunggu lama"

"Ishh mama....aku kan tanya ke kak Raja kenapa yang jawab mama terus" Nara mencebikkan bibirnya. Pagi-pagi mamanya sudah bikin kesal saja.

"Iya-iya maaf, nih minum susunya" Raina menyodorkan susu yang tadi ia buat.

Nara mengambil susu itu dan mulai meminumnya walau masih dengan bibir yang masih manyun.

Angkasa yang gemas akhirnya menyentil bibir Nara pelan. "Jangan manyun, jelek"

"Abisnya mama ngeselin"

"Kan tadi tante Raina udah minta maaf"

Nara menghela nafas panjang lalu menatap Angkasa dan menunjukkan senyum lebarnya, Angkasa yang melihatnya jadi ikut tersenyum ia mengacak rambut Nara gemas.

"Ekhem mohon maaf ini masih berada di meja makan jadi ngebucinnya di tunda dulu" ucap Dika yang dari tadi memperhatikan interaksi antara anaknya dan sang pacar.

"Ih papa ganggu aja" gerutu Nara pelan.

"Bilang apa tadi?" tanya Dika sembari menatap Nara tajam.

"Eh, enggak kok, papa salah denger kali"

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang