Happy reading
Nara masih ada di kantin ia sedang antre membeli es cendol pesanan Amaira. Angkasa tadi ingin menemaninya tapi ia menolak ia bisa memesannya sendiri.
"Lo tadi kemana? ke toilet kok lama banget. Dan tiba-tiba lo ke kantin bareng Nara" tanya Aksa.
"Gue bangun juga gak liat lo di rooftop, lo kemana?" Bima ikut bertanya.
"Gue ke taman belakang sekolah sama Nara" jawab Angkasa ia masih memantau Nara takut bila terjadi sesuatu.
"Ngapain?" Aksa ingin tahu apa yang di lakukan temannya bersama perempuan di tempat sepi.
"Tidur" ucap Angkasa singkat.
"HAH" kaget Aksa dan Bima.
"Gila! lo nidurin anak orang?" tuduh Aksa.
"Lo yang gila" Angkasa menghampiri Nara yang sudah selesai membeli es cendol.
"Woy mau kemana lo?"
"Berisik lo! ayo balik kelas!" Bima menggeret paksa Aksa mengajaknya menuju kelas.
"Udah?" tanya Angkasa.
"Udah kak" balas Nara.
"Gue anterin ke kelas" Angkasa menggenggam jemari Nara.
"Enggak usah kak, aku berani kok ke kelas sendiri. Kelas aku sama kak Raja lumayan jauh nanti kalau kak Raja telat masuk kelas gimana?"
"Nurut aja kenapa sih" mereka berdua berjalan beriringan dengan tangan saling menggenggam. Semua murid yang masih ada di kantin menatap mereka berdua heran.
"Nara pacarnya kak Angkasa?"
"Hwaa sedih banget kak Angkasa udah punya pacar"
"Sumpah iri banget sama Nara"
"Mereka pantes ya"
"Cowok modelan kak Angkasa masih ada gak sih?"
"Pengen banget di posisi Nara bentar aja"
"Kak malu" ucap Nara pelan ia sedikit menundukkan kepalanya.
"Angkat kepala lo! lo gak usah malu. Tunjukin ke semua orang kalau lo perempuan paling pantes buat jadi pacar gue"
Perlahan Nara mengangkat kepalanya lalu tersenyum manis untuk Angkasa. Buat apa malu? ia juga harus bangga bisa memiliki pacar seperti Angkasa. Walau Angkasa di pandang buruk oleh orang lain namun baginya Angkasa sosok yang baik. Sosok yang bisa melindungi dirinya dari bahaya.
"Kak Raja gak nyesel punya pacar kayak aku? aku kan pendek gak pinter-pinter amat dan juga makannya banyak"
"Gue enggak akan nyesel bahkan gue beruntung bisa miliki lo. Bagi gue lo udah sempurna banget" ucap Angkasa tulus kini tangannya berpindah merangkul pinggang Nara posesif.
Angkasa melepaskan rangkulannya setelah tiba di depan kelas Nara. Angkasa mengelus kepala Nara pelan. "Sana masuk belajar yang bener"
"Iya, kak Raja juga"
"Gue balik kelas" ucap Angkasa. 5 menit lagi bel masuk kelas akan berbunyi.
"Jangan bolos! awas aja kalau ketahuan bolos aku cubit kak Raja sampai mampus" Nara mengatakan itu sebelum Angkasa benar-benar meninggalkan kelasnya.
"Iya enggak. Sadis amat lo, mau cubit gue sampai mampus" Angkasa mencubit pipi Nara gemes bahkan Angkasa ingin mencium pipi Nara. Pipi Nara ini sungguh menggoda.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Ficção AdolescentePart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor