Happy reading
Pulang sekolah Nara dan Amaira singgah di taman dekat perumahan mereka sebentar. Mereka berdua membeli es cendol mba Ninik dan membawanya ke taman ini. Suasana yang menenangkan dan angin yang berhembus sejuk serta pemandangan yang cukup indah membuat mereka berdua betah berlama-lama di sini.
Nara dan Amaira duduk di bawah pohon mangga. Mereka duduk lesehan padahal banyak kursi di taman ini, namun mereka berdua memilih untuk duduk lesehan saja.
"Nar, kok lo bisa deket sama kak Angkasa?" Amaira menatap Nara serius sesekali meminum es cendolnya yang ia taruh dalam plastik.
"Gak tau juga. Kak Angkasa itu aslinya orangnya baik, cuman kalo lagi marah aja mukanya nyeremin banget" jujur Nara
"Nyeremin?...demit kali ahh" Amaira tertawa pelan mendengar perkataannya sendiri.
Es cendol Nara sudah habis ia mengambil permen kaki yang selalu ada dalam tasnya. lalu menawarkan satu pada Amaira.
"Mau gak?" Nara menyodorkan 1 permen kaki pada Amaira.
"Ogah!. Gue bukan bocil yang suka makan permen begituan" tolak Amaira.
"Iya kamu bukan bocil tapi badan kamu cebol"
Nara perkataan mu sungguh menyakitkan untuk Amaira."Naraaa lo kok gitu sihh" Amaira merengek tak mau dikatai cebol walaupun dia cebol tapi imut.
Nara yang mendengar Amaira merengek serta bibir yang dimajukan tertawa keras. Puas sekali dia mengejek temannya yang cebol ini.
"Nar, coba liat mereka deh" Amaira menunjuk sepasang kekasih sedang memamerkan ke-uwuan mereka untuk kaum jomblo yang ada di taman ini.
Nara mengikuti arah tunjuk Amaira yang mengarah ke sepasang kekasih itu.
"Kapan gue bisa punya doi? bisa diajak jalan bareng, makan bareng...ah, pokoknya yang uwu uwu deh"
"Halu kamu Ir" Nara tak habis pikir dengan temannya ini, dimana-mana selalu menghalu. jika Amaira melihat pak Andra maka Amaira jadi ingin punya pacar guru. Seperti tadi juga di jalan, Amaira melihat polisi ganteng dia menghalu ingin punya suami polisi.
"Ya gak papa selagi halu itu gratis" ucap Amaira yang masih melihat sepasang kekasih itu .
"Pulang yuk udah mau magrib" ajak Nara. Ia tak mau membuat orang rumah khawatir.
"Yaudah ayok" mereka berdua pergi dari taman, hari sudah sore jadi mereka memutuskan untuk pulang saja. Di perjalanan pulang Amaira membonceng Nara ugal-ugalan sudah seperti pembalap profesional.
"Astagfirullah, Ira, pelan-pelan! gila kamu, aku berasa terbang" Nara berteriak di jalanan. Temannya ini memang sudah gila.
"Tenang nar, tenang... jangan panik kita salip mereka yang pada boncengan sama pacarnya"
Wussshhh
Amaira menambah kecepatan laju motornya demi menyalip pengendara lain yang berboncengan dengan pacarnya.
cittt
Amaira memberhentikan motornya di depan rumah Nara. Amaira mengantar Nara pulang dengan selamat meski nyawa mereka hampir melayang di jalan tadi akibat kebut-kebutan.
"Yaelah santai dong nar...muka lo asem gitu" ucap Amaira sambil tertawa.
"Dah lah sana pulang hus huss" Nara mengusir Amaira pulang bak seperti mengusir ayam.
...
"Assalamu'alaikum, Nara pulang" Nara masuk ke dalam rumah dia melihat mba Ning yang sedang mengelap kaca jendela.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Roman pour AdolescentsPart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor