part 24

138K 9.1K 646
                                        

Happy reading

TANDAIN KALAU ADA TYPO!

Di tengah jalan Rafa dan Dodit di kejar oleh segerombolan orang ber jaket merah serta ada gambar mawar hitam di bagian dada sebelah kiri dan mereka semua memakai masker hitam. Mungkin jika di hitung ada sepuluh orang.

Sepulang sekolah tadi, Rafa dan Dodit mampir ke basecamp Aster terlebih dahulu. Karena hari sudah menjelang sore mereka berdua memutuskan untuk pulang, tapi di tengah jalan segerombolan orang itu  mengikuti motor Rafa dan Dodit.

Salah satu orang berjaket itu menendang motor Dodit, awalnya Dodit bisa menghindar tapi dari sisi lainnya ada juga yang menendang motornya membuat Dodit oleng dan menjatuhkan motornya di sisi kiri jalan. Untung saja jalan ini cukup sepi jadi Dodit tak menabrak pengendara lain.

Rafa yang melihat Dodit jatuh, ia segera menepikan motornya dan membantu Dodit berdiri. Untungnya Dodit tak terluka parah, hanya tangannya terasa ngilu akibat menghantam aspal.

"Dit, lo gak papa?" tanya Rafa setelah Dodit melepas helmnya.

"Gue gak papa santai aja" ucap Dodit sembari menggeleng pelan.

Orang-orang bermasker itu mengerubungi Rafa dan Dodit. Mereka berdua ketar-ketir tak yakin bisa melawan mereka semuanya.

"Siapa lo pada? gue gak punya masalah sama kalian" Rafa baru melihat orang-orang ini, apakan mereka musuh Aster? namun Rafa tak yakin.

Tanpa aba-aba orang-orang itu memukuli Rafa dan Dodit mereka berdua sedikit kewalahan tenaga orang bermasker itu cukup kuat.

Bugh

"Anjing! siapa sih lo" Rafa berusaha menghindari pukulan sang lawan ia juga berusaha membuka masker dari salah satu orang itu siapa tahu Rafa mengenali wajah salah satu dari mereka.

"Lo gak perlu tahu siapa kita. Yang pasti kita mau lo mati!" ucap salah satu dari mereka.

"Cuih, Enak banget lo ngomong bawa-bawa mati segala" Rafa meludah tepat di samping orang berjaket merah berbadan pendek. Rafa mengelap keringat yang bercucuran di dahinya, ternyata melawan orang ini cukup sulit.

"Songong banget lo" sinis cowok bertubuh pendek itu ia kembali menyerang Rafa. 

"CUPU LO PADA MAINNYA KEROYOKAN" teriak Rafa.

"Bacot banget lo. Mending diem bentar lagi juga lo mati"

"Dihh lo siapa? bisa tahu kapan gue mati" Rafa memukul, menendang, bahkan memelintir tangan mereka.

"Nih... nihh... rasain" Rafa menaruh kepala cowok pendek itu di ketiaknya pasti wanginya harum sekali apalagi ditambah keringat Rafa yang bercucuran.

"Bangsat! ketek lo bau njing" ucap cowok itu setelah lepas dari Rafa meskipun ia memakai masker tapi ia masih bisa mencium bau menyengat dari ketek Rafa.

Bugh
Bugh

Orang itu menendang perut Dodit membuat Dodit terkapar di atas aspal.

Rafa bingung ia harus apa mau menghubungi anak-anak lain ia sedang adu jotos tak sempat memegang handphone.

"Woyy Dit bangun lo! Jangan tumbang dulu!" teriak Rafa di sela-sela ia melawan musuhnya.

"Bangsat lo semua" Rafa berhasil menumbangkan 5 lawannya tersisa lima lagi. Namun, tenaganya benar-benar menipis. Sedangkan Dodit ia sudah terkapar lemas dengan luka memar di seluruh wajahnya.

"MATI LO" salah satu dari mereka ingin menancapkan pisau tepat di dada Dodit. Rafa yang melihat itu dengan secepat kilat menghampiri Dodit, Rafa memeluk Dodit guna melindungi dari tusukan itu, dan akhirnya Rafa yang terkena tusukan di bagian punggungnya.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang