***4. Falling In Love***

377 30 14
                                    

Hati-hati typo.
Jangan lupa vote dan komennya ya😊
Klik tombol kiri guys👍

🍔🍔🍔

Siang ini matahari bersinar sangat terik, suhu pun terasa sangat panas ditambah jalan raya yang macet total.

Semua orang tidak akan heran dengan kemacetan Jakarta yang sudah dikenal warga Indonesia, banyaknya gedung-gedung tinggi menjulang membuatnya cocok disebut kota metropolitan.

Meskipun saat ini panas sedang menerpa bumi, namun, kegiatan masyarakat masih terus berlanjut. Berlalu lalang kesana kemari dengan penuh kesibukan.

Sama seperti yang lain, seorang gadis dengan rambut bergelombang tampak berjalan diantar orang-orang.

Senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya membuat orang yang melihat berfikir kalau gadis ini kurang waras.

Ia memiliki alasan kenapa senyumannya tidak luntur sama sekali, semua itu dikarenakan ia berhasil diterima kerja di BG.
Yah, meskipun awal wawancara terjadi hal yang konyol, namun ia sangat bersyukur kalau pria tampan yang menjabat Presdir BG itu tidak mengurungkan niatnya untuk menerima Rahma sebagai asisten pribadi dan sekretaris.

Lusa ia akan aktif bekerja atau lebih tepatnya hari Senin nanti, setiap hari Minggu perusahaan BG selalu meliburkan karyawan mereka atau hari Minggu adalah hari libur untuk perusahaan, oleh karena itu ia memiliki waktu untuk membeli pakaian formal untuk hari Senin nanti.

Ia berencana pergi ke Mall sore nanti bersama sahabatnya, diterima sebagai asisten pribadi adalah harapan banyak kaum hawa, kenapa? Karena ia bisa terus dekat dengan Presdir tampan itu, pekerjaannya memang sangat merepotkan namun, untuk gajinya ia tak bisa meragukan, gajinya yang cukup besar membuatnya langsung berkata, "Ya," saat penandatangan kontrak.

Cling~

"Dianaaa yuhuuu," panggilnya pada sahabat satu-satunya yang kini terlihat sedang berada dimeja kasir.

Meskipun diluar cuaca sedang sangat panas, tapi keadaan cafe siang ini terbilang sedang sangat ramai, ada yang bercanda dengan keluarga atau teman-teman mereka, ada yang berfoto di beberapa bagian cafe yang menurut mereka cocok digunakan untuk background foto mereka.

"Di, Diana tau gak?" tanya Rahma kepada sahabatnya masih dengan senyum lebar yang melekat dibibirnya.

"Gak," mendengar jawaban sahabatnya seketika ia melunturkan senyumnya dan menatap tajam kearah gadis yang umurnya dua tahun dibawahnya.

"Kan gue belum ngomong," ucap Rahma malas.

Sebelum sahabatnya menjadi kesal iapun dengan segera bertanya lagi, "kenapa teh?" tanya Diana pelan mencoba membuat mood sahabatnya kembali lagi.

Dan benar saja, mood gadis dengan rambut bergelombang dihadapannya kembali lagi.

"Gue lolos, gue diterima kerja jadi asisten pribadi sekaligus jadi sekretaris Di, gue gak nyangka," ucap Rahma terlihat sangat senang, namun tiba-tiba raut wajahnya menjadi suram, Diana bingung akan hal itu.

"Kenapa lo, tadi seneng banget kenapa jadi suram begini?" tanya Diana bingung.

"Lu masih inget cowo pelit itu gak? Yang di Jogja." Diana berfikir sebentar, laku sedetik kemudian dia mengangguk pelan.

"Presdirnya itu dia, dia Presdirnya, Arkan Bagaskara," ucap Rahma malas.

"Terus?" tanya Diana, dia sebenarnya masih ingat kalau sahabatnya ini sangat kesal dengan pria itu namun iapun bingung harus berkata apa, ia takut salah berbicara lalu membuat sahabatnya kembali kesal, no! Ia lebih baik tetap diam mendengarkan.

Mr. BurgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang