Hati-hati typo...
Happy reading 😊...
Pada pagi pukul sembilan, seorang gadis dengan rambut bergelombangnya masih saja sibuk mengeksplorasi isi lemari miliknya. Sudah banyak pakaian yang berceceran di lantai atau tempat tidur miliknya. Gadis itu tak akan perduli meskipun sahabatnya sudah mulai kesal melihat tingkahnya.
"Teh, lu punya stok baju bagus-bagus, kenapa bingung? Pake diacak-acak segala. Lu kan cuma nemenin mantan Arkan belanja doang," ucapan Diana seketika membuatnya berhenti dari kegiatannya.
Sahabatnya benar, ia hanya menemani. Pakai baju sederhana dan nyaman di badan jauh lebih utama bukan? Tidak perlu bagus, tapi juga tidak terlalu jelek. Biasanya ia tidak pernah seribet ini ketika pergi keluar.
"Pake ini aja, udah lama gak dipake kan?" sahabatnya menyodorkan sebuah baju terusan panjang.
#terserah kalian mau bayangin baju dressnnya gimana ya👍 yang diatas menurut imajinasiku.
"Dipake," sambung Diana kemudian keluar dari kamarnya.
🍔🍔🍔
Dalam diam Rahma terus berjalan memasuki gedung Mall. Gadis itu saat ini sedang bingung, memikirkan kalimat pertama apa yang harus ia ucapkan ketika bertemu dengan mantan kekasih atasannya.
Siapapun pasti bingung, jika dihadapkan dengan situasi yang sama seperti Rahma. Baru kenal sudah minta bertemu, beruntungnya orang yang mengajaknya bertemu adalah seorang gadis, beda lagi jika itu pria, maka Rahma tidak akan datang.
"Halo, apa kabar? Formal banget anjir. Gue harus ngomong apa nanti?" Rahma terus saja menggerutu disepanjang kakinya melangkah.
Beberapa orang di dalam Mall terang-terangan menatap Rahma dengan pandangan yang sulit diartikan. Ada yang memandangnya aneh, mungkin karena gadis itu terus menggerutu dan berbicara sendiri. Ada juga yang memandangnya terpukau karena dress yang digunakannya terlihat sangat cocok dengannya.
Hingga sampailah Rahma dilantai dua. Gadis itu mengedarkan pandangannya dengan sesekali menatap layar ponsel. Gadis itu bingung, kenapa sampai sekarang mantan sang atasan belum juga mengiriminya pesan?
Mantan dari atasannya hanya mengiriminya pesan kalau mereka akan bertemu di sebuah restoran yang berada di dalam Mall, itu bahkan pesan kemarin. Pesan yang Rahma kirim hari ini bahkan belum dibaca dan dijawab.
Kalau sudah begini, mau bagaimana? Mall tempat Rahma berada saat ini benar-benar sangat besar, restoran atau kafe di sini juga pasti sangat banyak. Jika Rahma mencarinya di setiap lantai, pasti akan memakan waktu berjam-jam.
Gadis itu menghela napas lelah, ia berharap kalau mantan sang atasan segera mengiriminya pesan, agar ada kejelasan.
Beberapa menit diam disamping eskalator, melamun dan terus menghela napas. Akhirnya sebuah notifikasi pesan yang sedang ia tunggu muncul juga.
Tak butuh waktu lama, Rahma segera beranjak dari tempatnya menuju tempat yang tertulis dalam pesan—Restaurant Chinese dilantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Burger
RomancePertemuan diantara mereka tidak bisa dibilang mulus, seperti pertengkaran kecil yang mereka alami hanya karena sebuah burger berhasil membuat mereka terikat dalam lingkaran yang sama. Hingga sebuah perasaan asing melingkupi hati mereka masing-masing...