Annyeong, ketemu lagi denganku :D
Gimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian baik semua baik dan sehat, aamiin.
Mohon maaf lahir dan batin kawan-kawan hehe :) gpp kelewat juga😀
Kalian kangen Mr. Burger gak?Jangan lupa votenya bila perlu komen juga, oke 👍
Hati-hati typo
Happy reading.....
#Arion Cafe || 10.00
"Kak Yuda," ucap Diana. Gadis itu bahkan lupa dengan fakta, kalau Bandung adalah kota tempat Yuda lahir dan tinggal. Ah, kenapa ia bisa melupakan itu, ya ampun.
Setelah mengucapkan kalimat itu, suasana seketika menjadi hening. Mereka berdua sama-sama diam, pandangan Yuda masih mengarah pada Diana, sedangkan gadis yang ditatap malah berusaha menghindari tatapan itu.
"Silahkan dinikmati makanannya, saya permisi," pamit Diana. Gadis itu mulai melangkah pergi meninggalkan meja Yuda. Pria berambut ikal itu masih terus saja menatap ke arah Diana, setelah gadis itu benar-benar hilang dari pandangannya, barulah Yuda mulai memakan makanan yang dipesannya.
Hatinya mendadak berbunga-bunga, kala mendapati gadis pujaannya berada didekatnya. Kerinduan yang sudah lama ditanggungnya akhirnya terbayarkan sudah. Pilihan untuk menjadikan kafe ini sebagai kafe favoritnya ternyata adalah pilihan yang benar, memang pilihan yang benar.
Pria berambut ikal itu menikmati makanannya dengan lahap, sesekali tersenyum memandang Diana yang sedang melayani pelanggan yang lain.
🍔🍔🍔
Hari Minggu yang ramai untuk Diana di kafe miliknya, membuatnya harus rela bolak-balik dari meja satu ke meja dua, dari dapur lalu ke meja kasir untuk memantau karyawannya bekerja. Belum lagi, perhatiannya kembali terpecah karena terganggu dengan pandangan pria berambut ikal yang mengarah padanya. Jujur saja, ia merasa pandangan pria berambut ikal itu seperti pandangan seorang om-om hidung belang yang sedang memandangi remaja incarannya.
Apa pria itu tak lelah, terus duduk di sana? Pelanggan yang waktu datangnya bersamaan dengan pria itu bahkan sudah pergi beberapa menit yang lalu, lantas kenapa pria itu masih di sana? Duduk dengan tenang sambil terus memandang ke arahnya.
Diana merasakan gugup, ia juga sama seperti gadis lainnya, yang akan merasakan gugup dan salah tingkah ketika ditatap begitu intens oleh para kaum Adam. Diana menghembuskan napas lega ketika mengetahui ada pelanggan baru di kafenya, meja di dalam kafenya sudah tidak ada yang kosong, alhasil Diana harus mengusir salah satu pelanggan di sana.
Diana mendekati tempat Yuda berada, gadis itu tersenyum simpul ke arah pria berambut ikal itu.
"Maaf mengganggu kak, apa kakak sudah selesai memakan pesanan kakak?" tanya Diana."Ya, sudah. Kenapa memang?" Yuda menampilkan senyuman manis miliknya, tatapannya hanya tertuju kepada Diana seorang.
"Begini, meja di sini sudah tidak ada yang kosong lagi, sedangkan kami kedatangan pelanggan baru. Oleh karena itu kami ingin mengosongkan meja ini untuk mereka, apa kakak tidak keberatan jika meja ini diberikan untuk mereka?" ucap Diana panjang lebar. "Ayo, ayo pergi dari sini," ucap Diana dalam hati. Gadis itu berharap kalau Yuda segera pergi dari sini.
"Ya, sama sekali tidak keberatan. Lagi pula, aku juga akan segera pergi," balas Yuda.
Pria berambut ikal itu menatap pasangan yang akan duduk di meja tempatnya duduk tadi, kemudian tersenyum ke arah mereka. "Silahkan," lanjut pria itu, kemudian pria berambut ikal itu menghampiri meja kasir untuk membayar makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Burger
RomancePertemuan diantara mereka tidak bisa dibilang mulus, seperti pertengkaran kecil yang mereka alami hanya karena sebuah burger berhasil membuat mereka terikat dalam lingkaran yang sama. Hingga sebuah perasaan asing melingkupi hati mereka masing-masing...