Hati-hati typo
Happy reading and Jan lupa vote dan komennya 😊
...
Sebuah kafe burger baru saja buka tepat dihadapan perusahan Bagaskara Group, hari ini kafe terlihat lumayan ramai. Kafe yang besar dengan halaman yang luas membuat kafe itu terlihat muat diisi banyak orang.
Saat ini dua orang manusia berbeda kelamin sudah berada tepat dihadapan kafe burger dengan si pria yang menatap dengan binar dimatanya melihat kafe burger dihadapannya dan wajah kesal seorang gadis disebelahnya.
"Ayo masuk," ucap pria bersetelan jas kepada gadis disampingnya.
"Iyaaaaa," gadis itu mendengus namun tetap mengikuti langkah pria dihadapannya.
Mereka masuk ke dalam, benar saja, kafe terlihat lumayan ramai beruntung mereka berhasil mendapatkan meja untuk mereka berdua.
Dekorasi kafe cukup sederhana memang, namun sangat nyaman jika harus duduk berlama-lama disana.Bagi Rahma yang memiliki kafe, kafe ini adalah cafe yang baru saja masuk dalam list kafe favoritnya.
Bagaimana tidak, dia suka makanan, dia suka burger, apalagi jaraknya sangat dekat dengan perusahaan tempatnya bekerja, tinggal menyebrang dan sampai.Seorang pelayan wanita datang ke mejanya, memberikan dua buku menu untuknya dan pria dihadapannya, ia kira karena namanya kafe burger maka yang dijual juga hanya burger saja.
Ternyata ada berbagai macam jenis makanan dan minuman tapi yang lebih dominan tetap burger."Saya pesan burger biasa, dan segelas jus jeruk, kamu rahma?" Rahma masih melihat menu ketika suara deep bosnya berbicara.
"Saya burger kedelai saja dan jus alpukat satu," setelah mencatat pesanan, pelayan itu pergi dari meja mereka untuk menyerahkan pesanan ke dapur.
"Memang enak?" tanya Arkan tiba-tiba. Gadis dengan rambut bergelombang itu menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Enak apanya pak?"
"Burger kedelai," gadis itu mengangguk pelan.
"Enak, dagingnya diganti sama kacang kedelai, rasanya gak kalah sama daging asli pak, malahan hampir gak kerasa kalo itu dari kedelai." Rahma kembali menaikkan sebelah alisnya ketika melihat bosnya bergidik ngeri.
"Bapak kenapa?" tanya Rahma pada bosnya.
"Not like." Rahma yang mengerti tak bertanya alasan Arkan mengatakan itu.
"Ih enak tau pak sumpah deh, saya gak boong," ucap Rahma berusaha meyakinkan dan dibalas gelengan oleh bosnya dengan ekspresi wajah yang tak bisa dijelaskan.
"Saya gak suka, gak enak."
Arkan kembali bergidik, gadis itu bingung, apa mungkin bosnya memiliki trauma dengan kedelai?"Emang pernah coba?"
"Gak," balasan singkat itu membuat Rahma menatap malas orang dihadapannya.
"Terserah bapak aja." Rahma lelah, benar.
Tidak ada percakapan diantara mereka, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Rahma sibuk membaca novel dari aplikasi berwarna oren di ponselnya, sedangkan Arkan, pria itu sedang sibuk membuat bunga dari tisu yang berada dimeja, dia gabut ternyata.Setelah lama menunggu, akhirnya pesanan mereka datang juga.
"Satu burger biasa dengan jus jeruk dan satu lagi burger kedelai dengan jus alpukatnya," ucap pelayan wanita itu menghantarkan pesanan mereka.
Baru saja Rahma ingin mengucapkan terima kasih, ucapan dari Arkan membuat dua wanita itu menatap kearahnya.
"Kok kejunya cuma satu, pesanan saya salah ya, ulang lagi," ucap Arkan ketika melihat kalau diburger miliknya hanya ada satu buah keju saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Burger
RomantikPertemuan diantara mereka tidak bisa dibilang mulus, seperti pertengkaran kecil yang mereka alami hanya karena sebuah burger berhasil membuat mereka terikat dalam lingkaran yang sama. Hingga sebuah perasaan asing melingkupi hati mereka masing-masing...