Hai... Hai... Hai..
Apa kabar ^^
Happy reading
Hati-hati typo...
...
Ketika Minggu pagi yang selalu menjadi hari menyenangkan untuk Rahma, mendadak berubah menyebalkan ketika Arkan tiba-tiba datang ke apartemennya subuh tadi.
Atasannya itu langsung datang ke apartemen miliknya tanpa mengabari sedikit pun. Diana langsung membukakan pintu ketika mendengar dentingan bel yang terus berbunyi, sahabat Rahma itu awalnya ingin memaki orang yang sudah mengganggu tidurnya. Namun, ketika Diana sudah melihat sang pelaku penekan bel, alhasil amarahnya langsung saja lenyap begitu saja.
Diana kemudian mempersilahkan Arkan untuk masuk dan duduk di sofa, membawakannya air minum lalu pergi membangunkan Rahma.
"Teh, ada Arkan di luar," ucap Diana dengan suara setengah kencang. Ketika melihat Rahma tak kunjung bangun, Dianapun meraih gelas berisi air minum di atas nakas, kemudian menciptakan sedikit ke wajah Rahma.
Dan, berhasil. Rahma mulai mengerjabkan matanya terkejut. "Ishh, apa sih neng. Ganggu orang tidur aja deh," ketus Rahma.
Rahma menatap tajam Diana. Sedangkan Diana yang sedang ditatap tajam malah tersenyum lebar, hingga giginya yang rapi terlihat.
"Ada Arkan di luar sayangku, jadi ayo cepetan bangun. Suasananya canggung banget di luar," ucap Diana memelas. Hey, Diana benar-benar tidak suka jika ia harus berada dalam suasana yang menurutnya canggung, meskipun ia termasuk introvert. Tapi tetap saja ia butuh mengobrol.
Mendengar nama Arkan, Rahma pun langsung saja bangkit dari tidurnya, mengakibatkan kepalanya sakit karena tiba-tiba bangun dari posisi tidurnya.
"Ngapain?" tanya Rahma masih memegang kepalanya. Mendengar pertanyaan Rahma, Diana hanya bisa menggeleng sebagai jawaban.
Setelah sakit kepalanya reda, Rahma kemudian mulai berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu kamar miliknya.
"Shalat subuh dulu," ucap Diana.
"Udah dari tadi," balas Rahma. Rahma keluar dari dalam kamarnya untuk menemui Arkan dan meninggalkan Diana yang saat ini mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur sahabatnya itu.
🍔🍔🍔
"Ngapain Bapak subuh-subuh ke sini?" tanya Rahma to the point.
Munculnya Rahma yang tiba-tiba membuat Arkan yang sedang meminum airnya tersedak karena terkejut, pria itu terbatuk. Rahma yang melihat Arkan terbatuk langsung menghampiri pria itu dan menepuk punggung Arkan dua kali dengan pelan. Beberapa detik kemudian, batuk Arkan mereda.
"Maaf Pak," ucap Rahma dengan menampakkan cengiran lebar dibibirnya.
"Kamu ini, kalau muncul bisa bilang dulu tidak," uajr Arkan kesal. Mendengar nada kesal dalam kalimat Arkan, Rahma memegang kedua ujung telinganya dan mengatakan 'sorry' tanpa suara.
"Bapak ngapain subuh-subuh ke sini?" ucap Rahma mengulang pertanyaan saat ia baru datang tadi.
Terdengar helaan napas dari arah Arkan, pria itu menatap Rahma.
"Kamu sepertinya lupa kalau sekarang adalah jadwal peresmian klinik hewan yang kita bangun lima bulan yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Burger
RomansaPertemuan diantara mereka tidak bisa dibilang mulus, seperti pertengkaran kecil yang mereka alami hanya karena sebuah burger berhasil membuat mereka terikat dalam lingkaran yang sama. Hingga sebuah perasaan asing melingkupi hati mereka masing-masing...