Annyeong yeoreobun^^
Gimana kabar kalian hari ini? Aku rajin banget ya nanyain kabar heheGapapa, biar kalian selalu merasa diperhatikan 😂
Hati-hati typo gaes👍
...
Hari Senin, hari di mana semua kegiatan sibuk kembali dimulai. Ketika pekerjaan yang awalnya sudah berkurang kembali menumpuk. Banyak orang yang tidak menyukai hari Senin ini, tetapi mereka harus berpura-pura suka karena di hari ini mereka akan kembali mencari uang.
Cuaca di hari Senin ini bisa dibilang cukup buruk. Semenjak dini hari tadi, hujan yang cukup deras mengguyur kota Bandung. Banyak orang terlalu malas untuk keluar dan bekerja, mereka terlalu malas berhubungan dengan hujan yang pasti akan menghambat gerak mereka. Rasa kesal memang ada, tetapi mereka tidak bisa marah dikarenakan hujan adalah salah satu anugerah yang Tuhan berikan kepada manusia. Mereka hanya bisa menerima hujan tersebut dengan lapang dada.
Sama seperti orang-orang yang saat ini sedang malas untuk keluar, Rahma pun sama. Gadis itu ingin sekali kembali berpelukan dengan dua kekasihnya saat ini-bantal guling dan kasur, jujur saja ia sangat malas untuk keluar dari apartemen. Tapi apa boleh buat, sang atasan menjemputnya, bos yang sangat menyebalkan dan sayangnya adalah orang yang ia suka tiba-tiba datang mengetuk pintu apartemennya. Awalnya, ia sama sekali tidak berniat untuk membuka pintu. Tapi, ketika ia melihat seorang pria dengan wajah dan tampilan yang familiar untuknya sedang berdiri di depan pintu, mati tidak mau akhirnya ia harus membuka pintu itu. Hah, Rahma ingin pulang dan tidur lagi.
"Seharusnya diliburin aja Pak, ujan gede begini juga," dumal Rahma, gadis itu memajukan bibirnya karena kesal. Setelah mengucapkan kalimat tadi, Rahma kembali memandangi hujan dari dalam mobil.
Mobil yang mereka tumpangi saat ini sedang berhenti tepat di lampu merah, hujan masih terus jatuh dengan deras. Gadis itu sibuk memandangi kendaraan beroda empat di samping kanan, kiri, depan, dan belakangnya. Gadis itu sangat heran, kenapa jalanan masih tetap macet walau hujan sedang melanda? Padahal, banyak orang yang malas keluar rumah jika cuaca sedang begini.
Ketika Rahma sibuk memandang keluar, Arkan di sampingnya sedang menatapnya intens. Arkan memandang Rahma dengan pandangan teduh, pria itu tersenyum tipis tanpa Rahma ketahui. Entahlah, menurut Arkan, wajah Rahma saat ini terlihat sangat lucu dengan bibir gadis itu yang dimajukan. Karena terlalu serius memandangi, tiba-tiba Arkan terkekeh pelan. Rahma mendengarnya, gadis itu mendengar kekehan pelan Arkan, hanya saja gadis itu lebih memilih untuk tidak perduli sama sekali dan lebih memilih untuk terus sibuk memandangi jalanan.
"Bibirnya maju terus, mau saya cium," ucapan frontal Arkan membuat Rahma seketika mendelik. Gadis itu menatap Arkan tajam, tapi jantungnya saat ini sedang berdetak dengan sangat cepat, dalam hati Rahma berdoa agar Arkan tidak mendengar degupan jantungnya, kalau pria itu sampai dengar, bisa sangat malu ia dengan Arkan.
"I-itu mulut, mau saya tempol ya!" hah, kenapa ia harus gugup? Rahma merutuki dirinya karena gugup ketika mengucapkan kalimat tadi.
Arkan masih terus memandang Rahma intens, perbuatannya itu berhasil membuat wajah Rahma memerah dan degup jantungnya bertambah kian kencang. "ARKAN SIALAN!! JANTUNG GUE MAU MELEDAK! Ya Allah, Rahma janji bakal jadi anak yang Sholehah, asal jangan kasih ujian kayak gini, Rahma gak kuat ya Allah," ucap Rahma dalam hati. Gadis itu meneguk ludah gugup, ia juga melarikan matanya ke arah lain, asal tidak bertubrukan dengan mata tajam milik Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Burger
RomancePertemuan diantara mereka tidak bisa dibilang mulus, seperti pertengkaran kecil yang mereka alami hanya karena sebuah burger berhasil membuat mereka terikat dalam lingkaran yang sama. Hingga sebuah perasaan asing melingkupi hati mereka masing-masing...