***5. Stalker***

291 30 6
                                    

Holla i'm back😁

Maaf ya telat update, tugasnya numpuk😭

Jangan lupa vote dan komennya

Hati hati typo guys

...

Gadis dengan rambut bergelombang itu terlihat sedikit terkejut, kala ia melihat seseorang yang akan menjadi bosnya sedang berada dihadapannya.

"Bapak ngapain disini?" orang yang sedang diberi pertanyaan masih memandangnya diam tanpa suara.

"Ini tempat umum," jawab pria itu setelah dua menit diam. Gadis itu menepuk jidatnya pelan, ia lupa kalau ia dan sahabatnya sedang berada ditempat umum. Gadis itu tertawa canggung karena malu.

"Hai gue Jodi, you so beautiful," pria berkacamata disebelah bosnya menjulurkan tangan tanda ia ingin berkenalan dengannya, bukannya membalas uluran tangan pria itu, Rahma malah mengangkat satu alisnya miliknya.
"Kata-kata buaya cih," ucap Rahma dalam hati, ia tak mungkin mengatakan dihadapan orangnya langsung kan?

Mereka kan baru saja bertemu, masa sudah memperlihatkan sikap ingin berperang, tidak elit sekali.
Akhirnya gadis berambut gelombang itu membalas uluran pria berkacamata tersebut.

"Nama gue–" belum sempat gadis itu melanjutkan kata-katanya, ucapannya langsung dipotong oleh pria yang sedari tadi sibuk menatap ponsel miliknya.
"Namanya Rahma, gak usah tanya-tanya," ucapan ketus yang diberikan sahabatnya membuat Jodi mengerutkan kening bingung.

"Gue kan nanya dia, kenapa lu yang jawab?"
"Gue bosnya," balas Arkan masih dengan serius menatap ponsel miliknya.

"Meskipun lu bosnya, kan gue nanya ke yang punya nama, lu gak berhak jawab dong," ucap Jodi sinis.
"Berhak, karena gue bosnya," sudahlah, Jodi lelah meladeni sahabatnya, ia kembali beralih menatap Rahma yang saat ini sedang menatap mereka bingung.

"Dahlah, ngurusin lu ngabisin waktu," ucap pria berkacamata itu pada sahabatnya yang saat ini kembali fokus pada ponsel digenggamnya.
"Ngomong-ngomong, kalian habis beli apa? Tas belanjaan kalian lumayan banyak tuh," lanjut Jodi.

Gadis dengan rambut gelombang itu tidak langsung menjawab melainkan melihat tas belanjaan di tangannya terlebih dahulu kemudian mulai membalas ucapan yang diberikan pria berkacamata dihadapannya.
"Ini, setelan pakaian untuk hari pertama masuk kantor." Jodi menganggukkan kepala tanda mengerti.

Rahma melirik sahabatnya, ia melihat Diana masih diam tak memperhatikan sekitar, ia mungkin juga tak sadar kalau pria berambut ikal itu masih terus memperhatikannya.

"Kalian mau ikut makan dengan kami?" ucapan tiba-tiba dari Jodi membuat atensinya kembali berpindah kearah pria berkacamata itu.

"Bo–"
"Gak usah, mereka juga mau pulang," ucapan Rahma kembali dipotong oleh calon bosnya itu, gadis itu memandang tajam kearah calon bosnya yang juga sedang memandang kearahnya.

"Apa?" Tanya Arkan pada Rahma, apa? Seenak jidat memotong kalimat orang dan dengan tak merasa bersalahnya dia melontarkan kata, apa?

Rahma menggelengkan kepalanya pelan dengan masih memandang tajam kearah calon bosnya.

"Apaan sih lu? Gue tanya ke dia," sepertinya Jodi mulai kesal melihat tingkah salah satu sahabatnya itu.
Daripada Rahma menjadi penyebab mereka bertengkar, gadis itu lebih baik memilih pergi dari sana.

Mr. BurgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang