***36. Mimpi***

61 8 3
                                    

ℍ𝕒𝕥𝕚-𝕙𝕒𝕥𝕚 𝕥𝕪𝕡𝕠 :)

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 𝕣𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘.....(◍•ᴗ•◍)

🍔🍔🍔

Pada pukul 11 malam, Rahma mendengar suara ketukan pelan dari arah pintu kamarnya. Awalnya, gadis itu berusaha untuk tidak memperdulikan nya dan kembali tidur.

Tetapi, suara ketukan itu terus berlanjut, bahkan suaranya bertambah sedikit kencang. Daripada terus terganggu, akhirnya gadis itu bangkit dari ranjang untuk memeriksa.

Dalam keadaan masih mengantuk, gadis itu berjalan dengan pelan menuju pintu. Awalnya tidak terdengar suara, tapi ketika ia semakin dekat dengan pintu kamarnya. Barulah terdengar suara lirih seseorang.

Tangan Rahma terulur untuk memutar kunci pada pintu. Ketika pintu terbuka, terlihat seorang gadis dengan piyama biru sedang membelakangi pintu.

"Neng?" panggil Rahma.

Mendengar suara Rahma, gadis yang membelakangi pintu itu akhirnya berbalik. Diana menatap Rahma dengan pandangan bahagia, sedangkan Rahma yang ditatap seperti itu malah bingung. Siapa yang tidak bingung dengan pandangan seperti itu bukan? Baru juga bangun, sudah ditatap begitu.

"Gue tidur di kamar lu ya teh," setelah mengatakan itu, tanpa berlama-lama Diana kemudian masuk ke dalam kamar.

Gadis itu langsung saja merebahkan tubuhnya diatas ranjang milik Rahma. Memeluk guling yang ia bawa juga dari kamarnya. Setelah mengunci pintu kamar, Rahma kemudian ikut merebahkan diri di atas ranjang.

Tidak seperti biasanya Diana ingin tidur dengannya. Kadang, sahabatnya itu sangat sulit untuk diajak keluar kamar. Setelah pulang dari kafe, Diana pasti akan langsung masuk ke kamarnya. Keluar ketika Rahma menyuruhnya untuk makan atau membantu Rahma beres-beres rumah, selebihnya-sahabatnya itu akan kembali ke dalam kamar lagi.

"Tumben lu mau tidur di sini, kenapa nih?" tanya Rahma. Mendengar pertanyaan Rahma, Diana terdiam sebentar.

"Beberapa hari ini gue mimpi buruk terus. Mimpinya sama, cuma beda latar doang," balas Diana setelah gadis itu terdiam tadi.

"Mimpi apa emang?" tanya Rahma lagi, Rahma menaikkan sebelah alisnya sebentar.

"Mimpi dikejar sama dililit ular, gede banget ularnya," jawab Diana, gadis itu menatap langit-langit kamar. "Tau gak itu artinya apa?" lanjutnya.

"Kayaknya jodoh lu mau dateng deh neng," celetukan Rahma membuat Diana langsung mengalihkan pandangannya.

"Ngaco deh," protes Diana.

"Gak papa kali neng, daripada jomblo. Kata orang dulu sih gitu, ibu gue juga pernah bilang gitu. Kalo kita mimpi dikejar atau dililit ular, katanya bakal ketemu atau jodoh kita udah deket."

"Lah, terus gimana?"

"Ya, gak gimana-gimana. Dahlah, gue mau tidur, besok ngantor." Rahma meninggalkan Diana terjaga sendirian.

Diana masih memikirkan omongan sahabatnya tadi, apa benar jodohnya sudah dekat? Tapi siapa?

Daripada memikirkan hal yang belum tentu benar, Diana lebih memilih untuk segera tidur. Gadis itu memejamkan matanya, tidak lupa juga memeluk guling miliknya.

Mr. BurgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang