"ABANG !!!!!!!" teriak Taehyung sambil mengejar Namjoon yang tertawa terbahak-bahak melihat muka jelek adiknya.
"Ini kenapa sih masih pagi udah teriak-teriak dan kejar-kejaran?" Tanya Bunda Kim melihat anak-anaknya berlari kesana kemari hingga Namjoon bersembunyi di belakang sang Bunda sambil memeluk erat Bunda.
Taehyung mendengus kesal dengan kelakuan Namjoon. Saat hendak mencubit tangan Namjoon yang memeluk Bunda, tangan Taehyung langsung ditarik oleh Ayah.
"iiisshhh, Ayah ! taeby mau nyubit Abang loh ! Liat muka taeby dicoret-coret sama Abang !" adu taeby dengan mempoutkan bibirnya yang terlihat menggemaskan.
"duh kasihannya bayiku ini" jawab Ayah atas aduan taeby.
"taeby bukan bayi yaa Ayah !" sambil meletakkan tangannya di pinggang seperti orang marah. Bukan muka marah yang taeby tampakkan, tetapi muka menggemaskan bagi Bunda, Ayah dan Abang. Mereka bertiga terkekeh geli melihat ekspresi Taehyung.
"masih pagi udah ribut aja kalian ini. Ayoo Abang minta maaf" ujar perintah Bunda.
"Abang ga akan minta maaf Bunda, taeby aja yang kebo. Dibangunin malah tarik selimut, yaudah deh abang kerjain aja dia" pembelaan Namjoon sambil mencari perlindungan di belakang Bunda karena taeby mulai menggerakkan tangan dan badannya untuk menjangkau cubitan untuk Abang tercinta.
"tuh kan, Abang reseh" nada kesal taeby.
"minta maaf Namjoon, Ayah sakit telinga dengar ocehan adikmu ini" ujar Ayah sambil berlalu dari keributan.
"AYAH JUGA RESEH SAMA KAYAK ABANG" teriak taeby lalu menghentakkan kakinya dan lari menuju kamarnya.
Taehyung bukan bertindak tidak sopan kepada yang lebih tua. Tetapi Taehyung sadar bahwa ia akan telat masuk kuliah jam paginya, karena ia sempat melirik jam dinding bahwa sekarang pukul 06.45. Sedangkan jam kuliahnya akan dimulai pukul 07.30, tamat sudah riwayat Taehyung.
Sedangkan Namjoon dan Bunda khawatir melihat perlakuan Taehyung. Mereka menduga bahwa Taehyung marah besar.
"bun, adek marah beneran yaa ?" Tanya Namjoon penuh khawatir sambil melihat pintu kamar taeby.
"bunda gatau bang, mending abang minta maaf sana ke adek. udah tau adekmu begitu masih aja kamu jailin" ujar bunda sambil memijat kepalanya yang pusing mendengar teriakan pagi lalu mendorong namjoon untuk meminta maaf ke taeby.
"kan bukan sepenuhnya salah abang juga bun" bela diri namjoon.
"udah buruan ke atas, minta maaf dan panggil adek buat sarapan" perintah Bunda.
"iyaa-iyaa bunda"
Namjoon naik ke lantai dua dan mengetuk pintu kamar adeknya. Tetapi ia tak mendapatkan jawaban. Namjoon gusar, takut kalau taeby marah kepadanya.
"dek, adek. buka dong pintunya"
"bang joon minta maaf deh"
"Taehyung"
"anak cakep, buka dong pintunya"
Karena belum mendapatkan jawaban adeknya, namjoon sangat gusar. Ia tau bahwa itu keterlaluan, apalagi mengingat bahwa spidol yang ia gunakan spidol permanen yang amat susah dihilangkan pada area wajah.
"taeby, abang bantu bersihin deh mukanya" usaha namjoon yang terlihat sedikit putus asa.
Sedangkan seseorang di dalam kamar tidak mendengarkan ucapan Abangnya, karena ia berada dalam kamar mandi yang berarti suara dari luar terhalang oleh suara shower.
Taehyung asik dengan memanjakan dirinya dibawah shower sedangkan namjoon gusar menunggu jawaban Taehyung.
Saat sadar kalau ia harus buru-buru ke kampus, akhirnya Taehyung mematikan shower dan memakai handuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Break
FanfictionTaehyung ingin bebas dan merasakan kembali apa yang namanya cinta. Hingga dirinya merasakan kembali apa arti Cinta tetapi dirinya harus rela melepaskan cintanya untuk seorang Janin yang tak bersalah. Saat Taehyung berusaha melepaskan cintanya, dirin...