LMB 44

1.2K 144 11
                                    

Part ini penuh dengan kekerasan dan beberapa foto yang lumayan bikin ngilu sendiri. Kalau dari kalian gabisa lihat darah, penyiksaan dan kekerasan mending skip aja yaa.

Mohon kebijakan saat membaca.

_____________


Jeongguk kini hanya menonton pertunjukan yang berada di depannya dengan raut wajah yang tidak bisa dikenali jika dirinya adalah Jeon Jeongguk. Menyaksikan Oya di dera sebanyak 100 kali membuatnya kurang puas karena amkae ini, dirinya kini berjauhan dengan candunya.

"k-ku mmohon hen-ttikan" ucap Oya memohon penyiksaan yang Jeongguk lakukan padanya.

"memohon heh ? ini orang yang kemarin tertawa bahagia saat taetaeku menderita ? kau tak harusnya untuk memohon, bitch" balas Jeongguk sambil meminum wine yang ia pegang.

"Steve, apakah kau kasihan kepada calonmu ?" Tanya Jeongguk kepada Steve yang kini duduk berada dibawahnya.

Steve tak menjawab, dirinya hanya menatap nanar sang pujaan hati. Ia tau bahwa jika dirinya salah tetapi cinta ? cintanya kepada Oya membutakan semuanya. Steve membela yang salah dan mencurangi orang yang selama ini baik kepadanya.

"STEVE !" ucap geram Jeongguk karena tak mendapatkan jawabannya dari Steve.

Lalu Jeongguk mengode seseorang untuk mengangkat Steve duduk tepat di ujung pencakar gedung.

Steve terkejut saat dirinya diseret dan didudukkan keatas kursi. Lalu dirinya kembali membulatkan matanya saat mulut pistol tepat berada dalam mulutnya. Kini ia tlah salah melamun saat tuannya bertanya tetapi ia tak menjawabnya.

"Apa gunanya mulutmu Steve jika gue tanya lo menolak menjawabnya" ucap Jeongguk santai dan senyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa gunanya mulutmu Steve jika gue tanya lo menolak menjawabnya" ucap Jeongguk santai dan senyum manis.

"hmm hmmm hmmm hmmm" ucapan tak jelas keluar dari mulut Steve yang dibalas dengan kekehan Jeongguk.

"Lo ingin berbicara apa Steve ?"

"hmmm hmmm hmmm hmmm hmmm hm" balas Steve sambil sedikit berteriak.

Jeongguk mengkode orang yang memegang pistol itu. Steve dan Oya menatap was-was. Saat orang itu menggerakkan pistolnya membuat Steve memejamkan matanya. Sedangkan Oya sudah menunduk pasrah karena dirinya sudah tak memiliki tenaga.

DORRRR !

"AAAAAAAAAA" Teriak Oya terkejut mendengar suara tembakan, lalu dirinya menatap Steve dan terkejut saat melihat Steve yang sudah mengucurkan banyak darah.

"Tak perlu lo terkejut amkae, priamu hanya terluka dibagian lengannya saja" balas Jeongguk dengan tertawa keras hingga menggema di setiap sudut ruangan. Dirinya menertawakan Steve dan Oya yang tlah menunjukkan raut pasrah dan muka tegangnya.

"Lo paham sifatku kan Steve?" Tanya Jeongguk sambil berjalan menuju arah Steve yang meringis kesakitan di area lengannya.

"ii-iyaa Tuan" balas Steve sambil menahan tangannya yang terasa begitu panas.

Let Me BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang