Taehyung terbangun dari tidurnya, lalu ia merasakan pelukan dari seseorang. Ia langsung beringsut mundur ketakutan membuat orang yang memeluk taehyung tersentak dan terbangun.
"Ini bunda sayang" ucap Bunda pelan saat melihat taehyung ketakutan. Bunda mengusap pelan tangan taehyung untuk menenangkan anaknya.
Taehyung langsung memeluk Bunda erat dengan keadaan tubuh sedikit gemetar. Bunda tetap setia memeluk dan mengusap lembut punggung taehyung.
"Taehyung berharga buat Bunda, jadi jangan pernah lukain dirimu bahkan berpikir untuk meninggalkan Bunda yaa Nak" ucap Bunda pelan.
Taehyung hanya diam tak menjawab. Bunda takut jika taehyung kembali menjadi pribadi penyendiri lagi.
"Sekarang mandi, Bunda tunggu dibawah yaa"
"Iya Bunda"
Mereka melepaskan pelukan, tak lupa bunda membubuhi kecupan pada dahi taehyung dengan lembut. Bunda keluar kamar dan taehyung berjalan menuju kamar mandinya.
Taehyung berendam di bathtub sesekali menenggelamkan kepalanya agar ia bisa mendinginkan isi kepalanya.
Setelah merasa lebih baik, taehyung menuju wastafel dan melihat pantulan dirinya. Taehyung begitu lesu dengan wajah sembab dan tak lupa goresan tangan yang ia ciptakan karena terlalu mengoreskan tangannya dengan erat.
"Aku terlalu mencengkramnya terlalu kuat, tolong besok jangan begini lagi" ucapnya pelan menasehati tubuhnya.
"Ini terakhir kalinya aku begini, jika begini terus lebih baik aku pergi saja" tekadnya pada diri sendiri.
"Ayoo senyum, jangan buat orang lain menderita karena diriku lagi"
Taehyung melihat dirinya tersenyum dalam pantulan cermin, terlihat manis. Menghela napasnya dengan kasar lalu berpikir sejenak, ia tak boleh menyerah. Ia bukan kekasih jeongguk yang menangis karena perselingkuhan. Ini bukan salah jeongguk, tapi salahnya sendiri jatuh pada pesona jeongguk.
Taehyung keluar kamar setelah bersiap akan pergi ke kampus dan berpapasan dengan Bang Namjoon. Namjoon tersenyum dan menepuk pelan bahu taehyung.
"Merasa lebih baik ?" tanya Namjoon sambil tersenyum lalu ia melirik perban baru dipergelangan tangan adiknya.
"hmmm" ucap Taehyung lalu memeluk abangnya.
"Abang minta kamu jaga jarak dulu sama jeongguk. Buat kebaikan kamu juga sayang" pinta Namjoon mengusap rambut taehyung dengan sayang.
"taeby bisa kok, lagi pula ini salah taeby yang terlalu berharap sama jeongguk. Posisinya taeby yang salah bang"
"Bukan sepenuhnya salah kamu juga dek, Jeongguk terlalu kasih kamu perhatian lebih dan itu buat kamu salah mengartikannya" ucap Jin yang kini bergabung dengan Namjoon dan Taehyung.
"Hari ini dan seterusnya biar Abang yang anter jemput kamu yaa, kalo abang belum jemput kamu bisa ke Jkim coffe dulu" Ucap Jin sambil memeluk kedua adiknya.
"ga perlu bang, taeby bisa kok selesaiin masalah ini. Toh, yang bermasalah disini hati taeby"
"Jangan paksa hati kamu buat berhenti, biarkan dia berjalan sesuai keinginannya" ucap Namjoon mengusap kepala taehyung.
"Yaudah, kalo ada apa-apa telpon Abang, Ayah dan Bunda. Paham dek?"
"hmm"
"Yuk turun, nanti ditunggu Bunda"
Taehyung, Jin dan Namjoon menuruni tangga bersama. Jin dan Namjoon sepakat akan tetap mengawasi taehyung dari jauh dengan bodyguard Ayahnya. Jika ada tanda-tanda jeongguk mendekat, mereka meminta bodyguard taehyung untuk menghalanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Break
FanfictionTaehyung ingin bebas dan merasakan kembali apa yang namanya cinta. Hingga dirinya merasakan kembali apa arti Cinta tetapi dirinya harus rela melepaskan cintanya untuk seorang Janin yang tak bersalah. Saat Taehyung berusaha melepaskan cintanya, dirin...