“Aku ingin kembali ke waktu ketika kamu pertama kali memperkenalkan diri.”
--Anonim--🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..Happy Reading💚...
Seorang wanita cantik tengah duduk dihalte menunggu angkutan umum untuk ia tumpangi menuju ke kampusnya . Sudah setengah jam haico duduk termenung dihalte namun tak ada satupun angkot yang datang hingga haico pun memutuskan untuk berjalan kaki . hari sudah semakin siang , tentu saja haico sudah telat 1 jam yang lalu , namun haico tak ada niatan untuk membolos apalagi haico tau benar bagaimana susah nya mencari uang .
"Ngapain lo jalan kaki?" tanya gino menepikan motornya melihat haico yang berjalan seorang diri
"Gue kesiangan" haico menunjukkan cengirannya
"Yaudah bareng gue aja" ajak gino
"Serius , lo nggak malu bonceng cwek kayak gue" haico menunjukkan dirinya
"Naik sekarang atau lo gue tinggal" ucap gino dengan wajah yang tetap datar sejak tadi .
Haico pun buru-buru duduk dibelakang jok motor gino . Jika haico memilih berjalan kaki sudah pasti akan butuh waktu lama apalgi dengan kondisi tubuhnya yang luka . Prioritas haico saat ini adalah sampai ke kampus secepatnya.Memasuki area kampus , tatapan dan bisikan orang-orang kini terasa begitu menyelusuk hati haico . Kenapa sih orang-orang suka sekali membicarakan tentang dirinya yang tidak-tidak padahal sekalipun haico tak pernah mencibir ataupun memaki mereka . Kalau saja haico tak telat dan tak ketinggalan angkot , haico juga nggak mau nebeng bareng gino ke kampus dengan hasil bisikan yang menganggap haico wanita murahan.
"Ikut gue" christ menarik lengan haico dengan sangat keras tanpa memperdulikan rasa sakit yang haico rasakan . Sepertinya bukan karna cengkraman tangan christ yang terlalu erat melainkan christ yang memegang lengan haico tepat dibagian luka yang baru saja semalam haico obati . Luka itu pun kembali menganga dengan darah yang telah mengotori sweater putihnya . Haico mengimbangi tarikan dilengan nya dengan jalan yang cepat mengikuti langkah kaki christ yang begitu besar , tentu saja dengan nafas yang masih ngos-ngosan .
"Lo selingkuh" tuduh christ setelah membanting tubuh haico kearah dinding belakang kampus . Haico meringis sakit dengan mata yang terbelalak mendengar ucapan christ .
"Kamu apaansih" haico berusaha menahan rasa sakit yang mendera di belakang punggungnya .
"Alah bacot lo" bentak christ dengan tatapan tajamnya .Ada rasa sakit yang menghampiri hati kecil haico memandang wajah christ dengan mata yang berkaca-kaca . Sakit hati ini mengalihkan semua rasa sakit ditubuhnya .
"Awas aja kalo gue liat lo sama dia lagi , gue nggak akan maafin lo" tunjuk christ tepat diwajah haico " dasar cwek murahan" lanjutnya lagi meninggalkan haico yang masih syok dengan dada yang begitu sakit .Kenapa christ menuduhnya seperti itu
Kenapa christ menjadi kasar kepadanya
Kenapa christ seakan tak percaya akan dirinya .Perjalanan cinta mereka hanya kurang dari 1 bulan lagi saja memasuki usia 1 tahun , tapi kenapa seakan cinta ini akan berakhir dalam waktu dekat . Ada apa dengan christ , baru kemarin haico dan christ ke pantai dan bersenang-senang . Seingat haico tak ada kesalahan yang haico buat hingga christ nampak begitu marah padanya .
Haico masih memegangi dadanya yang begitu nyeri dengan air mata yang membasahi wajah cantiknya . Haico tak menyangka rasa nya begitu sakit bahkan lebih sakit dari siksaan yang selalu atalarik dan maudy layangkan kepadanya .
Dikelas haico kembali duduk termenung disudut ruang . Bahkan bisikan teman sekelasnya seakan begitu nyaring ditelinganya .
"Cewek murahan"
"Sok cantik"
"Paling buat pemuas nafsu doang"
"Jalang sok suci"Umpatan dan cacian itulah yang kini didengar haico . Lucu ketika melihat wanita mengumpati wanita lainnya , seperti tak ada rasa iba dihatinya oh atau memang rasa itu sudah lama hilang . Apa mereka merasa tersaingi? Hingga dengan tega menghina wanita lain tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi . Haico memutarkan matanya jengah , tubuhnya begitu lelah namun kini hatinya pun ikut lelah . Otak nya mendadak buntu mencari-cari kesalahan apa yang sudah haico lakukan kepada christ .Mengetuk-ngetukkan jemari dimeja nya seolah nampak berpikir hingga haico pun menyerah secara frustasi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Haico Diandra
Short StoryAku lahir dan besar dirumah yang rusak . Semua itu Konflik yang tak pernah berakhir Dan perang tanpa akhir Kini telah melukaiku . Dihujam , diabaikan dan ditinggalkan Oleh orang- orang yang mereka sebut sebagai keluarga Tindakan itu membentuk aku m...