Balasan🍂

460 93 45
                                    

" Jika nanti saya pergi tanpa sempat berpamitan , saya ingin anda tau bahwa saya sangat menyesali semua kesalahan saya terhadap anda"

- Heart Speak -
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..

Happy Reading💚
..

"Tuan Muda" ucap rendy

Rangga terperanjat kaget . Pelupuk yang tadi terpejam kini telah terbuka sempurna . Mengitari sekitarnya yang masih sama . Tunggu barusan itu apa?

Mimpikah?

Kreekk!!

Pintu operasi kini berderit nyaring ditelinga . Rangga yang masih bingung akan kejadian barusan pun mengalihkan atensinya . Dengan segera , Rangga bangkit dengan tergesa-gesa mendekati sang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu .

Wajah rangga tampak menegang . Nafasnya pun kian sesak menatap wajah lelah dokter lelaki itu . Terlebih saat sang dokter telah menurunkan masker yang menutup separuh wajahnya .

"Bagaimana istri saya dok?" cecar rangga

Dokter menghela nafasnya pelan . Mengembangkan satu senyum formalitas pada rangga dan juga keke secara bergantian .

"Operasi berjalan dengan lancar . Kondisi pasien sudah stabil . Hanya perlu waktu beberapa jam kemudian barulah pasien akan sadar" tutur dokter lelaki itu .

Rangga dan keke menghembuskan nafasnya lega . Setidaknya mimpi itu tidaklah nyata .

"Lalu kami punya kabar buruk?" lanjutnya lagi .

Baru saja hembusan nafas lega terdengar nyaman ditelinga . Kini rangga kembali gemetar . Dadanya kembali terasa sesak . Bukankah operasinya lancar? Lalu apa lagi yang buruk?

"Kami menyesal tidak bisa menyelamatkan janin dalam kandungan pasien" ujar dokter .

"Janin?" gumam rangga pelan

"Iya saat itu pasien tengah mengandung . Akibat benturan yang sangat keras membuat janin tidak bisa bertahan" lanjutnya lagi .

Keke membungkam mulutnya rapat menggunakan kedua tangannya . Menjatuhkan tubuhnya kasar dibangku tunggu . Rasa tak percaya akan berita yang baru saja ia dengar . Haico keguguran? Bahkan mereka kehilangan bayinya saat belum ada yang tau kehadirannya .

Sementara rangga menyandarkan tubuhnya didinding rumah sakit sampai sendi nya tak mampu lagi menopang berat tubuhnya . Tubuh tegap itu merosot begitu saja . Jatuh diatas lantai .

Rendy menatap sendu keduanya . Hatinya pun ikut merasakan sakit namun tak ada yang bisa ia perbuat selain berdiri disisi tuannya .

Tak berselang lama rangga mengusap kasar wajahnya . Beranjak pergi menuju ruang rawat haico . Berjalan menyusuri tiap lorong hingga kaki itu terhenti didepan ruang inap VVIP .

Kreekk!!

Suara pintu berdecitan langsung dengan lantai . Sebelum masuk rangga lebih dulu menghembuskan nafasnya pelan . Yang disusul dengan senyuman tipis terukir indah diwajahnya .

Ruangan bernuansa putih polos itu terasa sunyi . Haico tengah terbaring lemah dibangkar rumah sakit . Wajahnya terlihat pucat dengan selang oksigen yang menunjang hidupnya melalui hidung dan mulut .

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang