" Jika nanti saya pergi tanpa sempat berpamitan , saya ingin anda tau bahwa saya sangat menyesali semua kesalahan saya terhadap anda"
- Heart Speak -
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..Happy Reading💚
.."Tuan Muda" ucap rendy
Rangga terperanjat kaget . Pelupuk yang tadi terpejam kini telah terbuka sempurna . Mengitari sekitarnya yang masih sama . Tunggu barusan itu apa?
Mimpikah?
Kreekk!!
Pintu operasi kini berderit nyaring ditelinga . Rangga yang masih bingung akan kejadian barusan pun mengalihkan atensinya . Dengan segera , Rangga bangkit dengan tergesa-gesa mendekati sang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu .
Wajah rangga tampak menegang . Nafasnya pun kian sesak menatap wajah lelah dokter lelaki itu . Terlebih saat sang dokter telah menurunkan masker yang menutup separuh wajahnya .
"Bagaimana istri saya dok?" cecar rangga
Dokter menghela nafasnya pelan . Mengembangkan satu senyum formalitas pada rangga dan juga keke secara bergantian .
"Operasi berjalan dengan lancar . Kondisi pasien sudah stabil . Hanya perlu waktu beberapa jam kemudian barulah pasien akan sadar" tutur dokter lelaki itu .
Rangga dan keke menghembuskan nafasnya lega . Setidaknya mimpi itu tidaklah nyata .
"Lalu kami punya kabar buruk?" lanjutnya lagi .
Baru saja hembusan nafas lega terdengar nyaman ditelinga . Kini rangga kembali gemetar . Dadanya kembali terasa sesak . Bukankah operasinya lancar? Lalu apa lagi yang buruk?
"Kami menyesal tidak bisa menyelamatkan janin dalam kandungan pasien" ujar dokter .
"Janin?" gumam rangga pelan
"Iya saat itu pasien tengah mengandung . Akibat benturan yang sangat keras membuat janin tidak bisa bertahan" lanjutnya lagi .
Keke membungkam mulutnya rapat menggunakan kedua tangannya . Menjatuhkan tubuhnya kasar dibangku tunggu . Rasa tak percaya akan berita yang baru saja ia dengar . Haico keguguran? Bahkan mereka kehilangan bayinya saat belum ada yang tau kehadirannya .
Sementara rangga menyandarkan tubuhnya didinding rumah sakit sampai sendi nya tak mampu lagi menopang berat tubuhnya . Tubuh tegap itu merosot begitu saja . Jatuh diatas lantai .
Rendy menatap sendu keduanya . Hatinya pun ikut merasakan sakit namun tak ada yang bisa ia perbuat selain berdiri disisi tuannya .
Tak berselang lama rangga mengusap kasar wajahnya . Beranjak pergi menuju ruang rawat haico . Berjalan menyusuri tiap lorong hingga kaki itu terhenti didepan ruang inap VVIP .
Kreekk!!
Suara pintu berdecitan langsung dengan lantai . Sebelum masuk rangga lebih dulu menghembuskan nafasnya pelan . Yang disusul dengan senyuman tipis terukir indah diwajahnya .
Ruangan bernuansa putih polos itu terasa sunyi . Haico tengah terbaring lemah dibangkar rumah sakit . Wajahnya terlihat pucat dengan selang oksigen yang menunjang hidupnya melalui hidung dan mulut .
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Haico Diandra
Short StoryAku lahir dan besar dirumah yang rusak . Semua itu Konflik yang tak pernah berakhir Dan perang tanpa akhir Kini telah melukaiku . Dihujam , diabaikan dan ditinggalkan Oleh orang- orang yang mereka sebut sebagai keluarga Tindakan itu membentuk aku m...