Fakta🌿

426 80 17
                                    

"Aku tak bisa berhenti berpikir kalau aku membenci diriku sendiri. Bukan, aku benci posisiku di dunia ini."

– Google –
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..

Happy Reading💚
..

Kedua kelopak haico terlihat terbuka perlahan .  Rasa haus pada tenggorokan wanita ini membuat sang empunya mau tak mau membuka paksa kelopak yang terasa begitu berat . Haico menoleh ke samping kanan . Netra coklat bening itu tertuju pada segelas air putih diatas nakas persakitan .

Wanita itu meraih remote control yang berada di sisi kirinya . Jemarinya menekan tombol membuat bagian atas ranjang sedikit naik . Mengatur posisi senyaman mungkin .

Saat posisinya merasa cukup nyaman . Haico meraih segelas air putih lalu meneguknya dengan perlahan .

Aliran air yang mulai membasahi tenggorokkan begitu menyegarkan . Seakan kerongkongan wanita itu mengalami masa kemarau yang panjang . Apabila hujan turun kegersangan pun mendadak lenyap .

Tirai jendela yang terbuka melambai-lambai diterpa angin siang . Udara panas mulai menguar seolah sang raja mentari tengah bertahta angkuh diatas sana .

Kreekk!!

Pintu kamar terbuka perlahan . Dari luar terlihat seseorang mendorong pintu kedalam . Membuka pintu dengan cukup lebar . Kepalanya lurus kedepan . Menatap haico yang masih terbaring nyaman .

"Lo baik-baik aja?" tanya yasmine berjalan mendekati ranjang persakitan itu .

Haico mengangguk perlahan dengan senyum yang terulas diwajah cantiknya .

"Baguslah kalo gitu! Gue khawatir banget waktu tau lo kecelakaan . Ngomong-ngomong gimana ceritanya?" cecar yasmine sembari tangannya meletakkan parcel diatas nakas .

Haico menghembuskan nafasnya kasar . Wanita itu bingung harus darimana memulai ceritanya . Terlebih disini tak hanya mereka berdua . Ada gino yang berdiri disamping yasmine .

"Panjang banget ceritanya . Yang gue inget waktu bangun gue udah disini" sahut haico pelan .

Yasmine mengangguk pelan-pelan mendengar ucapan haico . Mungkin kondisi haico masih dalam masa penyembuhan sampai membuatnya terasa begitu layu . Tak apa cerita itu bisa didengar lain kali .

Dari ujung ekor yasmine menatap gino diam-diam . Dari tangkapan netranya . Raut gino terasa begitu aneh . Seakan menekan dalam-dalam perasaan yang sedang lelaki itu rasakan .

Apa cuma yasmine yang merasa lelaki itu terlihat begitu khawatir? Tapi begitu ragu hanya untuk melontarkan tanya . Atau ada yang lain?

DEG!

Hati yasmine terasa perih . Pemikiran apa yang barusan terlintas dibenaknya? Tidak-tidak itu pasti tidak mungkin .

"Lo beneran baik-baik aja?" Walhasil kata yang sudah tertahan tak bisa ditekan lebih dalam .

"Iya gue baik-baik aja" balas haico kedua kalinya . Tapi jawabannya kali ini tertuju pada gino .

Kedua sahabat itu berbincang ringan . Dengan yasmine yang duduk di kursi dekat ranjang . Sementara gino lelaki itu hanya berdiri ditempatnya semula . Tak bergerak meski sejengkal .

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang