Gagal🍁

726 103 18
                                    

"Jika harus memilih, antara napas dan cinta. Maka aku memilih napas terakhir untuk mengatakan, 'Aku cinta padamu'."

-Google-
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..

Happy Reading💚
..

"Lohh itu haico kenapa?" tanya keke bingung yang melihat rangga yang menggendong haico . Terlebih lagi ini masih jam kantor .

"Kakinya terkilir ma" jawab rangga menjeda langkahnya menuju anak tangga .

"Kok bisa sih?" ucap keke sembari menatap kaki haico yang tampak kebiruan .

"Biasa ma, mau jadi atlet lari" ejek rangga menatap haico .
"Kami ke atas dulu yah ma" pamit rangga meninggalkan keke yang masih bingung .

"Bukannya haico mau jadi dokter yah , kok malah jadi atlet lari" bingung keke menatap punggung rangga yang makin menjauh .

Kreekk!!

Suara pintu kamar terbuka . Melangkahkan kakinya perlahan lalu menutup pintu kamar kembali . Berjalan menghampiri ranjang king size itu . Merebahkan pelan tubuh haico .

"Kamu istirahat disini dulu" pamit rangga usai melepaskan jas lalu melemparnya sembarang arah . Menggulung lengan bajunya hingga batas siku . Jangan tanyakan keberadaan dasi karna benda itu sudah terlepas saat mereka masih berada ditangga darurat .

"Kamu mau kemana?" tanya haico namun tak ada jawaban . Lelaki dingin itu keluar kamar meninggalkan haico sendirian.

"Gini amat punya suami . kadang sweet , kadang dingin kek kulkas" monolog haico

Tak berlangsung lama rangga kembali dengan satu baskom ditangan kanannya . Mendekati haico yang merintih sakit dipergelangan kakinya . Rangga pun duduk ditepi ranjang sembari tangannya sibuk mengompres area yang terkilir tadi . Kaki haico tampak bengkak dengan warna kebiruan . Haico hanya merintih pelan memejamkan matanya menahan sakit diarea kakinya .

"Kamu tadi kenapa kekantor?" tanya rangga dengan tangan yang masih sibuk mengompres .

"Nggak" singkat haico . Entah kenapa nyalinya menjadi ciut . Mungkin tadi karna rasa sesak didadanya membuat haico berjalan dan menginginkan untuk segera bertemu rangga . Tapi sekarang jika rangga tau apa yang sudah terjadi dengannya dikampus . Apa lelaki yang berstatus suaminya ini akan diam saja? Atau melakukan hal yang nekat? Meski belum tau sepenuhnya tentang rangga tetapi haico tau jika rangga dikenal berwajah dingin yang tak segan-segan menghabiskan nyawa orang tanpa meninggalkan jejak . Membayangkan saja sudah membuat haico bergidik ngeri .

"Yakin?" tanya rangga yang merasa ada sesuatu yang haico tutupi .

"Iya sayang , aku tadi cuma mau main aja . Siapa tau kamu kangen sama aku kan?" bohong haico

"Kamu kali yang kangen sama aku . Makanya tiba-tiba main kekantor" elak rangga . Meski memang dalam hatinya rangga selalu merindukan istri cantiknya . Tak menatap wajah haico dalam jangka lama membuat rangga merasa seperti orang tak bersemangat .

"Oke fine" putus haico
"Mau pelukkk" rengek haico mengecutkan bibirnya sembari merentangkan kedua tangannya .

Rangga hanya terkekeh pelan sembari mendekati haico . Menarik tubuh haico untuk ia dekap hangat .

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang