Maaf🌿

1.1K 118 116
                                    

" Aku diciptakan untuk mencarimu, dan menunggumu, dan menjadi milikmu selamanya. "

- Robert Browning -
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..

Happy Reading💚
..

Langit cerah kebiruan sudah berganti hitam pekat dengan bulan purnama sebagai cahayanya . Didalam ruangan kamar yang temaram sosok lelaki masih terjaga dari tidurnya . Dengkuran halus menjadi satu-satunya nada yang mengisi kekosongan malam yang semakin larut .

Arah jarum jam yang teronggok diatas lemari kecil itu merujuk keangka sepuluh . Dentingan detik semakin menjauh beranjak pamit tanpa ada satupun yang bisa mencegah .

Bulu mata lebat itu bergerak secara perlahan . Kelopak mata sang empu mulai terbuka lalu terkatup kembali . Gerakan itu terus berulang . Sampai cahaya indah dari netra almond miliknya menampilkan kehidupan yang nyata .

Rasa pening seketika menghantam kepalanya secara kasar . Lelaki itu mendesis sembari kedua tangannya memegangi kepala yang seakan ingin pecah itu .

"Aarghhhh ssttttt" desis nya pelan .

Saat rasa pening dikepalanya berangsur membaik . Ia tersentak lalu bangun dari peraduannya "Dimana haico?" pertanyaan lirih itu menggema diseluruh sudut ruang .

Tak ada jawaban!

Kaki tegap itu mulai menyentuh dinding yang dingin . Selang infus yang terpasang ditangan ia cabut secara paksa . Rasa sakit langsung menjalar keseluruh tubuhnya .

Langkah kaki itu berjalan dengan begitu gontai . Netra almondnya menyapu ditiap penjuru . Mencari seseorang yang baru saja ia temui sebelum terbangun lemah diatas ranjang .

Meski tertatih ia tetap melanjutkan langkahnya . Sesekali lelaki itu terjatuh lalu bangkit kembali . Menyusuri dengan tangan yang bersentuhan dengan dinding . Demi menopang separuh tubuh yang terasa berat .

Beberapa pelayan menatap penuh iba . Diantara mereka ada yang berniat ingin membantu namun sebuah tolakan menjadi jawaban dari lelaki dingin ini . Jadilah mereka sebagai penonton aksi tuan muda itu .

Ayunan kaki itu baru saja tiba diruang dapur . CEO yang dikenal sebagai monster berdarah dingin itu berhenti mendadak . Lalu kembali melanjutkan langkah saat melihat sileut yang sudah ia cari setengah mati .

"H-haaiico" lirih nya pedih .

Merasa mendengar seseorang menyebutkan namanya . Wanita yang tengah sibuk dengan alat masak itu menolehkan pandangannya . Kedua pupilnya membesar saat melihat suaminya itu berjalan dengan tertatih kearahnya .

Dengan tergesa , haico menghampiri lelaki itu .

Hap!

Tubuh gagah itu jatuh tepat didalam pelukan haico .

"Jangan pergi" gumam rangga .

Haico mengusap lembut rambut rangga "Aku disini"

Bobot tubuh yang tak seimbang membuat haico merasa kewalahan . Satu tangannya terangkat . Meminta pertolongan pada para pelayan yang berada tak jauh dari posisinya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang