Merajuk🍀

580 90 10
                                    

"Cinta itu seperti angin. Kau tak dapat melihatnya, tapi kau dapat merasakannya."

- Nicholas Sparks -
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..

Happy Reading💚
..

Haico mengetuk-ngetuk mejanya gusar . Raut wajahnya pun tampak berubah-ubah mencari ide untuk membujuk rangga . Jujur saja , haico merasa sedih sekali menatap wajah rangga yang masam tadi pagi . Haico yakin itu semua karna tamu tak diundangnya . Bahkan haico masih mengingat jelas wajah manja rangga saat menginginkan itu hingga wajah itu berubah masam takkala haico memberitahu tentang tamu bulanannya . Haico tak memperdulikan celotehan dosen yang menjelaskan materi hari ini . Pikirannya kacau . Sepulang dari kampus sepertinya haico harus menemui rangga . Paling tidak haico harus meminta maaf meski haico tak salah . Yang penting raut masam itu lenyap dari wajah suaminya .

"Aku bawain sesuatu aja kali yah" gumam haico pelan

"Atau aku masakin makanan kesukaan rangga" lanjutnya lagi .

Mengapa hari ini waktu berjalan begitu lamban . Ingin rasanya haico membolos saja namun itu tak bisa haico lakukan . Meski tak susah seperti dulu tetap saja bolos itu bukan perbuatan yang baik .

"Co lo mau kemana? Buru-buru banget" cegah yasmine yang melihat haico berlari kecil dikoridor kampus .

"Gue mau ke kantornya rangga" sahut haico

"Ngapain?Lo kangen?" ledek yasmine memicingkan matanya

"Lebih kurang kek gituhlah" jawab haico asal . Tak mungkin haico memberitahu yasmine jika ranggga tengah merajuk karna tamu bulanannya . Bisa nambah daftar ledekan yasmine pada haico .

"Yaudah kalo gitu gue duluan yah" pamit haico berlari meninggalkan yasmine yang tersenyum senang.

"Emang dasar bucin" gumam yasmine pelan .

Langit sudah berwarna kelabu saat pelupuk cantik haico memandang suasana sore ini dari dalam mobil . Awan yang menggumpal berwarna gelap itu pun seperti permen kapas jajanan dipasar malam . Sesekali haico membuang nafasnya kasar . Warna langit kali ini sama seperti warna hatinya . Kelabu dan Gelap menandakan rintikan air akan jatuh dari langit . Semoga saja haico bisa membujuk rangga . Baru kali ini rangga merajuk selama pernikahan mereka . Sebelum mobil berjalan menuju kantor rangga . Haico lebih dulu menghubungi rendy . Sekretaris pribadi rangga . Untungnya rangga memang tengah dikantor hari ini . Tak ada kegiatan diluar kantor . Bermodalkan manggo puding ditangannya haico berharap wajah rangga tak semasam tadi pagi . Semoga saja doa haico dalam hati .

"Siapa yang buat laporan ini?" tanya rangga dingin pada beberapa karyawan dihadapannya .

"Saya pak" jawab wanita yang menduduki posisi divisi keuangan itu dengan takut .

"Niat kerja nggak sih?" Tanya rangga lagi

Brakk!!

Sebuah laporan keuangan terlempar kelantaimarmer dengan kasar . Wanita ber nametag Rosalina itu memejamkan matanya kaget . Keringat dingin sudah mengucur dari tiap inci tubuhnya .

"Laporan sampah kamu kasih ke saya , kurang ajar sekali" lanjut rangga lagi berdiri bertolak pinggang didepan mereka .

"Ma-maaf pak" Cicit rosalina takut .

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang