"Aku mencintaimu seperti malam , dipenuhi oleh diam . Aku tidak mau menjadi bintangmu . Karna aku tidak mau menjadi satu diantara seribu . Aku tidak mau kamu menjadi bulanku , Karna bulan selalu berubah-ubah . Aku mau kita seperti angin . Berhembus dengan mulus , menghiraukan segalanya yang tidak akan pernah kita duga."
--Anonym--
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..Happy Reading💚
..Asap putih tipis yang mengepul dipermukaan cangkir itu kini melenyap perlahan . Sesekali wanita itu tampak menyesap Cappucino kesukaannya . Ditemani dengan sepiring kentang goreng serta suara gemercik air mancur yang tak jauh dari nya . Irama alam memang paling ampuh membuatnya kembali fresh mengingat akhir-akhir ini banyak sekali tugas yang membuat kepalanya sering nyut-nyutan .
Haico mengambil benda pipih didalam tasnya . Jemari mungilnya menari diatas layar . Lalu menyimpan kembali kedalam tas miliknya . Menunggu memang selalu membosankan pikir haico dalam hati .
"Duhhh maaf yahh gue telat" ucap yasmine yang baru saja tiba
"Santai aja . Gue juga baru ngabisin satu cangkir cappucino dan kentang goreng doang" sindir haico memutarkan bola matanya
"Hehehe maaf . Yaudah gue traktir deh" usul yasmine tersenyum . Lesung yang bersembunyi itupun terlihat jelas .
"Yakin mau traktir?" goda haico
"Hahaha iya deh yang suaminya orang paling kaya diindonesia . Hamba mohon maaf sudah lancang berkata seperti itu" balas yasmine mengejekKeduanya pun langsung tertawa bersama . Siang ini yasmine dan haico janjian untuk bertemu disebuah caffe yang tak jauh dari kampus . Mengganjal perutnya yang keroncong sebelum kembali fokus mendengar penjelasan dosen .
"Gue penasaran siapa sih gebetan lo? Yakali aja gue kenal gitu kan" ujar haico
"Keknya lo nggak kenal deh" balas yasmine menyesap jus mangga pesanannya . Rasa mangga yang manis memang sangat cocok untuknya . Terlalu banyak hal yang rumit . Yasmine butuh hal yang manis meski itu hanya sebuah minuman .
"Masa sihh?" ucap haico tak percaya
"Iya . Soalnya itu cowok kaku banget . Mana ngomngnya irit banget lagi . Cuma iya , nggak atau hmm doang . Kan gue jadi kek orang bego" keluh yasmine mengingat interaksi dengan lelaki yang tengah mengisi hatinya saat ini .
"Sabar aja . Cinta itu memang harus diperjuangkan . Selagi itu cowok nggak ngerendahin lo ataupun nyakitin hati lo . Sikat aja terus" nasehat haicoYasmine menghembuskan nafasnya kasar
"Iya nggak ada cara lain selain sabar dan berjuang" balas yasmine menyandarkan tubuhnya ke kursi . Menatap kesamping . Akhir-akhir ini relung hatinya diketuk oleh sosok lelaki . Teman satu kampusnya yang terkenal kaku dan cuek terhadap sekitarnya .Saat itu yasmine tengah frustasi kehilangan tugas yang sudah ia kerjakan semalaman suntuk . Ditambah tugas itu diberikan oleh dosen yang terkenal killer dijurusannya . Membayangkan akan dibentak oleh sang dosen saja sudah membuat degupan jantungnya berpacu kencang . Ahhh sial .
Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sosok lelaki .
"Lo lagi cari ini?" tanya lelaki mengulurkan tumpukan kertas yang disusun menjadi satu ."Ah iya . Duhhh terimakasih" balas yasmine mengambil kertas itu .
"Hmm . Gue temuin itu ditempat sampah ujung koridor" jelas lelaki itu
"Oh iya . Kok bisa?" tanya yasmine tak percaya . Siapa pelakunya? Tanpa sadar ternyata ada orang yang ingin menjatuhkan dirinya secara diam-diam .Lelaki asing itu hanya mengangkat kedua bahunya . Lalu berjalan meninggalkan yasmine yang masih penasaran siapa yang berani membuang tugasnya seperti ini?
Sebuah pertemuan biasa bagi orang lain tapi tidak bagi yasmine . Saat dirinya merasa putus asa . Ada sosok lelaki yang membantunya tanpa sengaja . Terkesan simple dan sepele . Jika orang lain akan dengan mudah melupakannya . Berbeda dengan yasmine . Semenjak kejadian itu tanpa sepengetahuan lelaki itu . Yasime seringkali mencuri pandang atau menyusun strategi agar mereka seolah-olah berpapasan tanpa sengaja . Padahal itu semua akal-akalan yasmine saja agar bisa mengobrol dengan lelaki yang sudah merebut hatinya itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Haico Diandra
Short StoryAku lahir dan besar dirumah yang rusak . Semua itu Konflik yang tak pernah berakhir Dan perang tanpa akhir Kini telah melukaiku . Dihujam , diabaikan dan ditinggalkan Oleh orang- orang yang mereka sebut sebagai keluarga Tindakan itu membentuk aku m...