"Kamu hanya bisa cemburu pada seseorang yang memiliki sesuatu yang menurutmu harus kamu miliki sendiri."
- Margaret Atwood -
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..Happy Reading💚
..Kedua kelopak itu tertutup rapat . Menyembunyikan cahaya tajam dari netra almond miliknya . Hembusan nafas kasar berkali-kali dibuang begitu saja . Sembari tangan kanannya memijat pelan ujung pelipis yang berdenyut pening .
Bagaimana tidak?
Rangga yang biasa mengenakan pakaian necis berwarna gelap . Rambut hitam yang disisir rapi , dibubuhi sedikit gel sebelum dikuncir menjadi satu . Dibagian alas kaki , sepatu pentofel berwarna hitam mengkilat terpasang pas dikakinya .
Tetapi kali ini rangga harus pasrah akan pilihan sang istri . Dari ujung kepala hingga ujung kaki semuanya berwarna merah muda .
Warna yang identik dengan kaum hawa itu bahkan acapkali menjadi simbol kefeminiman . Tapi kini warna itulah yang terlihat begitu dominan membungkus tubuh gagahnya .
Dialam mimpi pun rangga tak pernah berada didalam posisi seperti ini . Memakai pakaian yang membuat jiwa nya seperti ditelanjangi tanpa sengaja . Hancur sudah wibawa yang sudah rangga bangun dari dulu .
Apalagi mengingat reaksi para pelayan dan bodyguard diistana itu . Beberapa dari mereka bahkan tak mampu menahan senyum melihat penampilan seperti apa yang sedang mereka tatap dari tuan mudanya itu .
Kesan dingin nan misterius dalam dirinya hilang tanpa bisa rangga cegah . Ini semua karna keinginan haico . Istri tercintanya itu mendadak ingin melihat rangga mengenakan pakaian serba merah muda . Tolong garisbawahi kata serba merah muda . Itu artinya pakaian dalam pun berwarna sama .
Berdalih dengan kalimat "Keinginan calon baby mereka" . Tentu saja , rangga tak bisa menolak . Terlebih haico yang memasang wajah memohon . Mana mungkin rangga berucap "Tidak" pada apapun keinginan dari haico . Bisa-bisa jatah malam nya akan dipotong dengan sadis .
Disamping rangga . Haico duduk dengan nyaman . Ulasan senyum kian mengembang saat netra coklat bening miliknya menatap pujaan hatinya itu . Begitu menggemaskan . Ingin rasanya haico kurung rangga didalam kamar saja . Agar tak ada yang melihat betapa menggemaskan CEO dingin itu .
Roda mobil sudah berhenti berputar . Didepan gedung perusahaan raksasanya , rangga merasa enggan untuk masuk kedalam gedung itu . Biasanya , tanpa babibu lagi rangga langsung menapaki kakinya sesaat mobil terhenti . Tapi sekarang? Ahh sudahlah .
"Kamu nggak turun?" tanya haico
"Aku ganti baju dulu , boleh? Hari ini aku ada meeting sayang " ucap rangga memasang wajah memohon . Netra almond nya terlihat berkaca-kaca .
"No" tolak haico tegas .
"Nanti pulang kantor terserah deh , kamu mau apa aku turutin . Tapi untuk sekarang ditunda dulu yah?" bujuk rangga
"Yaudah jatah nanti malam juga ditunda" sahut haico lugas
Kedua pupil rangga membesar . Membantah ucapan istri hanya akan membuat dirinya menderita . Rangga tak rela jika jatah tiap malamnya dikurangi . Meski sedikit .
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Haico Diandra
Short StoryAku lahir dan besar dirumah yang rusak . Semua itu Konflik yang tak pernah berakhir Dan perang tanpa akhir Kini telah melukaiku . Dihujam , diabaikan dan ditinggalkan Oleh orang- orang yang mereka sebut sebagai keluarga Tindakan itu membentuk aku m...