Makan Malam🍀

620 92 19
                                    

"Aku melihat versi terbaik dirimu, dan juga yang terburuk darimu, dan aku memilih keduanya."

- Sarah Kay -
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..

Happy Reading💚
..

Pagi ini terasa lebih berbeda dari pagi sebelumnya . Jika kemarin saat membuka matanya hanya mendapati ruangan kosong . Sementara sekarang ada sosok lelaki tampan yang mendekapnya erat . Haico sendiri pun tak tau mengapa sang suami masih tertidur pulas padahal jam segini biasanya lelaki itu tengah berolahraga disekitaran komplek .

Haico menatap lekat wajah rangga . Wajahnya begitu damai . Alis yang tebal . Hidung mancung bak prosotan anak TK . Bibir yang tipis berwarna merah muda serta kedua sisi rahang yang tegas . Mungkin saat tuhan menciptakannya sedang bersenandung ria . Hingga ciptaannya satu ini memiliki paras yang nyaris sempurna .

Haico mengusap lembut wajah rangga .
"Tampan banget sihh" gumam haico pelan .

Rangga mendekap haico lebih erat . Tentu saja haico membulatkan matanya kaget . Ah sial apa rangga mendengar ucapannya tadi .

"Selamat pagi sayang" rangga mengecup kening haico lama .
"Kamu udah bangun?" tanya haico berusaha melonggarkan pelukan rangga yang membuat dadanya sesak .
"Hmm" dehem rangga memperat pelukannya lagi
"Berarti kamu denger ucapan aku tadi?" tanya haico penasaran
"Emang kamu ucapin apa?" tanya rangga balik
"Hmm eng-nggak kok" jawab haico terbata-bata .

Haico menghembuskan nafasnya lega . Ahh bisa malu setengah mati jika sampai rangga mendengar ucapan nya tadi . Lagian ini mulut kok lepas kontrol mulu sih gerutu haico dalam hatinya .

Sementara rangga lelaki dingin itu justru menahan tawanya . Bohong jika rangga tak mendengar ucapan haico . Lelaki itu bahkan sudah terbangun satu jam yang lalu . Memandangi haico yang tertidur . Saat ada pergerakan dari haico . Secepat kilat juga rangga menutup matanya kembali . Pura-pura tertidur .

Cahaya mentari kali ini begitu hangat . Seperti sepasang kekasih yang masih berpeluk mesra diatas ranjang . Tak ada yang ingin menyudahi . Baik rangga maupun haico .

"Kita nggak mandi?" tanya haico
"Emang mau mandi bareng?" tanya rangga memasang wajah tengilnya .
"Ihh bukan gituh" balas haico cepat menepuk pelan dada bidang rangga .
"Daritadi kita kek gini terus . Kan aku belum masak buat sarapan" lanjut haico lagi

"Sarapan pagi ini biar pelayan aja yang siapin . Kamu temenin aku disini" ujar rangga mengecup pucuk kepala haico
"Sampe kapan?" tanya haico
"Hmmm sampe malem kek nya" balas rangga
"Hah? Enggak enak aja . Yang ada badan aku pegel-pegel nanti kalau posisinya kek gini terus" ucap haico tak setuju
"Jadi kamu nggak mau nemenin aku?" rangga memasang mimik cemberut . Membuang mukanya merajuk
"Bukan gituh sayang . Oke aku tau hari ini weekend tapi masa iya kita rebahan aja kek gini" jelas haico cepat
"Iya iya . Yaudah kamu mandi duluan gih . Aku mau cek email dulu" usul rangga .
"Oke boss . Aku mandi dulu" ucap haico melepaskan pelukan mereka .

Cups!
Cups!
Cups!

Haico segera bangkit dari ranjang king size itu setelah mengecup wajah rangga tiga kali . Lalu lari terbirit-birit masuk kedalam kamar mandi . Takut nanti malah ciumannya dibalas rangga . Aneh sekali , suka cium orang tapi tak mau dicium balik .

Rangga hanya menggelengkan kepalanya . Melihat tingkah menggemaskan sang istri yang selalu memberi nya sesuatu hal yang berbeda tiap harinya . Begini rasanya memiliki istri yang terpaut usia jauh dengannya . Berbagai macam rasa bercampuk aduk menjadi satu . Menyenangkan . Tak satu masa pun rangga merasa bosan jika sudah berada didekat haico . Selalu ada saja tingkahnya yang membuat rangga gemas .

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang