Found You🌿

571 97 60
                                    

 “Jatuh cinta tak berarti kamu akan selalu bahagia, karena akan ada luka. Namun, kamu akan selalu temukan jalan untuk tetap bersama”

-Anonim-
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
..
..
..

Happy Reading💚
..

Hari ke-Empat belas . Selama itu juga rangga tak pernah pulang kerumah istana miliknya . Untuk apa ia kembali pulang jika yang menyambut kedatangannya hanya kekosongan yang terasa menyesakkan sukmanya .

Hari-harinya dihabiskan dengan mencari haico . Mencoba ke segala titik yang akan membawanya bertemu kembali dengan sang pujaan hati .

Tanpa mengenal waktu!

Tak hanya menyuruh orang lain untuk mencari dan melacak keberadaan haico . Rangga sendiri pun sama hal nya . Mengemudi tanpa arah dan tujuan .

Tanpa menghiraukan bagaimana kacau dan hancurnya penampilan lelaki dingin itu sekarang . Seolah penampilan itu menggambarkan isi hatinya yang tengah porak-poranda .

Ditempat lain . Naluri keke sebagai seorang ibu merasa begitu khawatir . Meski keke sendiri tau jika rangga tak akan mengalami hal yang membuat fisiknya terluka . Tetapi hati lelaki itu? Keke sangat yakin hati anak kesayangannya itu penuh lebam dan sesal yang mendaging .

Dengan perasaan seorang ibu yang tak tega melihat hidup anaknya berantakan . Tak tau arah . Membuat keke tak ada pilihan lain . Selain membujuk menantunya itu untuk pulang . Meski diposisi ini keke terlihat seperti orang yang egois .

Benar kata orang . Kasih ibu sepanjang masa!

Hari ini , keke berencana akan menyambangi tempat persembunyian haico!

Satu bulan yang lalu keke membeli sebuah pulau . Sebuah pulau terpencil yang terletak ditengah-tengah pantai luas . Hanya ada satu bangunan villa disana . Dan disitulah keke mengungsikan haico sementara waktu .

Untuk tiba disana . Keke harus menggunakan kapal pesiar pribadi milik keluarga . Wanita yang mengenakan kacamata besar berwarna hitam itu masuk kedalam ruang private VVIP .

Keke memilih duduk diarea luar . Semilir angin laut yang kencang menerbangkan helaian rambut yang sudah dikuncir satu itu . Dengan anggun , keke memainkan benda pipih ditangannya . Lengkungan kecil terpatri diwajahnya dengan samar . Saat menyadari ada sesuatu yang baru saja keke sadari .

Benda pipih itu ia diletakkan diatas meja secara perlahan . Kedua tangannya terangkat meraih garpu dan pisau . Perlahan steak dihadapannya dipotong kecil-kecil sebelum dimasukkan kedalam mulut .

Daging itu disajikan dengan minyak zaitun ekstra virgin , rosemary dan bawang putih . Lalu dimasak dengan kematangan medium rare . Ketika diiris , terlihat bagian dalamnya begitu merah dan juicy .

Tak terasa dua jam sudah berlalu . Keke beranjak dari posisinya . Bunyi ketukan high heels itu mengalun bak melodi yang indah .

Sesampainya dipulau . Keke disambut oleh beberapa lelaki bertubuh tegap yang mengenakan pakaian serba hitam . Yang langsung disusul dengan membungkukkan badan dengan sopan saat keke berjalan melewati mereka .

"Dimana haico?" kaki itu baru saja menginjakkan lantai marmer yang dingin .

"Nyonya muda ada dibalkon kamar , Nyonya" sahut kepala pelayan dengan sopan .

Air Mata Haico DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang