CHAPTER III
★★★
Hilangnya Ren sudah terdengar ditelinga pemimpin bangsa vampir. Seorang vampir tidak bisa berkembang biak layaknya bangsa serigala dan Merman. Jadi, setiap manusia yang menyerahkan dirinya dengan senang hati akan selalu diperhatikan.
Menambah keanggotaan, membiarkan sang manusia yang suka rela itu hidup sebagai vampir tanpa dihanguskan. Yang suka rela, terkadang lebih setia.
Pertemuan antar dua pemimpin ini tidak terlalu sering terjadi. Hanya saat membutuhkan untuk tukar pikiran. Berawal dari keduanya yang menginginkan menjadi seorang pemimpin diantara yang lainnya, sama sama kuat. Untuk menghindari berkurangnya jumlah vampir akibat perkelahian saudara, lalu bersepakat membagi menjadi dua wilayah dengan kepemimpinan dua orang.
"Bagaimana bisa?" Marko duduk bersandar pada kursinya.
"Anak itu awalnya bermain bersama anak lainnya, tidak tahu kapan terjadinya, tiba-tiba anak itu sudah tidak ada disekitar wilayah dimana ia terakhir kali berada. Kami sudah mengerahkan beberapa penjaga untuk mencari anak itu, tetapi sampai sekarang masih tidak ditemukan."
"Dimana tempat terakhir kali dia berada?"
"Tempat vampir baru, didaerah selatan."
"Itu dekat perbatasan bangsa berbulu itu, kan?"
"Benar, Tuan."
"Bagaimana Jarlen? Ingin menyelamatkannya atau membiarkan para serigala itu memperlakukannya sesuai ketentuan perjanjian?" Marko menoleh kearah pria yang ia panggil Jarlen. Keputusan seperti ini tidak boleh disepelekan, bertukar pikiran harus dilakukan.
"Seberapa penting anak itu?" Jarlen menyesap minuman berwarna merah kental itu, menggoyangkan gelasnya pelan, membuat warna merah itu tertinggal dibagian tepi gelas.
"Anak dari Christian, orang yang berkontribusi dalam pengaturan keamanan. Cukup berpengaruh karena hal yang dia lakukan tidak pernah mengecewakan." Seorang penjaga menjawabnya dengan tegas.
Ayah Ren, Christian. Seorang lelaki yang berubah menjadi vampir dengan tujuan menemani anaknya. Menghentikan kesakitan sang anak, dan berharap bisa melihat anaknya lebih lama. Sebegitu sayangnya ia pada anaknya hingga memberanikan diri untuk menjadi seorang vampir bersama istrinya.
Alasan itu sudah terdengar oleh Jarlen dan Marko. Memberikan jiwa dengan suka rela, menambah pasukan, tentu dipastikan memiliki kesetiaan yang kuat.
"Kita harus membantunya."
👥👥👥👥
Pencarian dilaksanakan dengàn puluhan penjaga menyusuri hingga perbatasan tempat lainnya. Tidak ada jejak sama sekali. Bahkan jika anak ini mati sekalipun, seharusnya jasad memutih itu ada disekitar tempat pencarian.
Marko dan Jarlen sudah memastikan setiap perbatasan sudah mereka hampiri. "Setiap tempat, bagian timur, tidak ditemukan." Tempat terakhir tidak membuahkan hasil. Seharian ini, dengan secara pelan mereka menelusuri hingga batas perbatasan antar bangsa lainnya.
"Bagaimana dengan rapat besar?"
"Kita tidak tahu siapa yang membawa anak itu pergi, Marko. Ada cara lain." Jarlen menatap wilayah didepannya, hutan lebat menutupi penglihatan.
"Apa?"
"Perjamuan."
👥👥👥👥
Marko dengan jubah hitamnya berlari dengan cepat. Hingga, perbatasan yang mengenai air laut. Sepatu yang ia pakai, Marko lepas. Ia menyentuh air itu dengan kakinya. Merendamnya di laut dengan rasa asin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WORLD
Romance🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞 ♤NoRen, JaemRen, HyuckRen, MarkRen♤ Berawal dari seorang vampir kecil yang datang kekawanan serigala, hanya mengikuti insting laparnya terhadap bau manis yang tercium olehnya. Bagaimana bisa menjadi...