LVI

1.2K 123 23
                                    

hai-haiii..

★★★

Marko menjelaskannya dengan pelan. Mencoba menjawab setiap pertanyaan Christian dengan hati-hati dan tidak menghilangkan senyumnya. Walaupun penjelasan pada bagian dirinya yang menyukai Ren harus dijelaskan dengan durasi yang lama, kini Christian mencoba untuk mengerti.

Hades dan Jenaro hanya bisa saling pandang, dan membiarkan Marko menggunakan kemampuannya dalam berdiskusi. Sesekali mereka menanggapi agar Christian semakin yakin.

"Apakah Ren memilih salah satu diantara kalian?" Wendlin menyela hati-hati. Mengingat bahwa bangsa serigala dan merman juga memiliki peraturannya sendiri, Wendlin takut jika Ren menjadi penyebab permusuhan antar bangsa.

Kini malah Marko, Jenaro dan Hades yang bungkam. Walaupun terkesan tenang, Marko sedikit meremat pakaiannya. Pertanyaannya tidak terlalu sulit dipahami, namun jika dipikirkan akan menimbulkan perasaan tak enak bagi ketiganya.

"Apakah anda keberatan jika Ren tidak perlu memilih?" Marko bertanya pelan, dirinya sedikit ragu untuk menjawab dengan mantap, jika benar Ren akan memilih salah satu diantara mereka.

"Apa Ren bisa menyebabkan peperangan nantinya?" Kini Christian ikut bertanya, "Ren hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa," Christian seperti memberikan penolakan. Ia tahu bahwa fakta yang ada bisa menimbulkan perselisihan.

Sayang sekali, tuan dengan kekuatan emosi tidak disini sehingga ia tak bisa mempengaruhi. Marko berdiam diri sesaat sambil berpikir untuk menjelaskan. Dirinya paham jika Christian akan menolak hal tersebut. Apalagi, Christian hanya pernah melihat kedekatan Marko dan Jarlen dengan anaknya. Melihat Hades dan Jenaro disini, terasa asing. Apalagi saat mengetahui fakta bahwa dua pemimpin itu juga menyukai anaknya.

"Christian. Bagaimana jika mengganti kata peperangan menjadi kata persatuan?"

"Persatuan?"

"Ren tidak perlu harus memilih. Ren bukanlah sesuatu yang menyebabkan peperangan akan terjadi. Kita sudah berdiskusi dengan rakyat saat kalian masih tertidur perihal ini. Mari ubah dengan membuat Ren menjadi bentuk persatuan. Permasalahan tentang bagaimana reaksi sebuah bangsa, sudah terselesaikan, mari kita singkirkan bagian itu."

Jenaro sebenarnya tak suka dengan kata memilih diantara mereka. Ren mungkin akan menyingkirkannya. Pemikiran ini juga dimiliki oleh kedua pria lainnya sehingga mereka juga sama cemasnya. Namun, orang tua Ren tentunya ingin Ren hidup dengan tenang. Maka setidaknya memilih salah satu akan lebih baik.

"Begini, biarkan Ren melakukan apa yang ia sukai, Christian. Bahkan jika dia harus memilih, biarkan itu menjadi idenya sendiri. Ren akan baik-baik saja. Tolong jangan khawatir. Kami tidak memaksanya."

Hades bangkit berdiri, "Aku berjanji akan membiarkan Ren memilih apa yang ia inginkan, dan tidak akan mengekangnya. Aku juga akan menghindari peperangan yang berkaitan dengan Ren." lalu Hades memberikan hormat dengan menunduk sedikit, sebelum pergi meninggalkan tempat. Ia semakin sensitif perihal permasalahan yang berkaitan dengan Ren karena beberapa pertanyaan seakan menyudutkannya untuk berpisah.

Jenaro yang melihatnya hanya menghela napas, "Mengingat serigala sangat egois tentang kekasihnya, aku pastikan tidak akan membuat keributan dan memaksa Ren untuk memilihku. Untuk menghindari peperangan, aku akan memilih kematian agar mencegah hal tersebut terjadi. Jadi aku mohon, setidaknya berikan kesempatan padaku untuk memperlihatkan kalau semuanya akan baik-baik saja jika Ren tetap bersama kami." Jenaro sedikit terdengar putus asa. Berbeda dengan kepemimpinannya untuk berbicara didepan umum dengan tegas, sekarang ia menatap Christian dan Wendlin memohon sesuatu. Jenaro sangat tidak bisa membayangkan, jika ia harus berpisah lagi dari Ren, saat keadaan sudah membaik seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang