XLII

2K 311 29
                                    

XLII

★★★

Jenaro sungguh merasa bahwa kesalahannya berhak untuk diberikan hukuman terberat. Keputusannya yang gila untuk Ren, mampu membuatnya mengatakan hal bodoh yang akan membuatnya menjauh dari Ren.

Kecemburuan yang dimiliki bangsa serigala dengan alami itu, kini terpendam jauh karena rasa bersalah. Mata Jenaro seakan iri melihat Ren yang bergantung pada Hades sebegitunya hingga dirinya diabaikan.

Harga dirinya hilang sebagai pimpinan, hanya untuk mendapatkan maaf dari Ren. Menyerahkan kedudukan demi Ren, seakan perlu untuk menambah keyakinan orang yang Jenaro cintai.

Tidak pernah terpikirkan oleh Jenaro, bahwa ia akan mencintai seseorang seperti ini, karena dirinya yang tak memiliki pasangan yang ditakdirkan. Ia berpikir jika dirinya akan mati sendirian tanpa ada rasa berbunga yang selalu orang lain ceritakan.

Ia mencoba untuk mencari tahu, mengapa Hades memilih pilihan untuk memberitahunya dimana dirinya berada. Sebelumnya, Hades bahkan bersikap tak ingin Jenaro untuk bertemu dengan Ren lagi.

"Haruskah aku senang, atau sedih saat Hades memberitahukan keberadaan mereka?"

Jenaro yang paham setelahnya, malah berdoa agar Hades sebelumnya tak membiarkannya tahu, dimana mereka berada, "Ketidakmampuanmu, selalu memaksa dirimu untuk mencari cara lain, Hades. Kamu akan meminta tolong padaku. Aku paham betul, cara meminta tolongmu yang seperti ini."

Jenaro duduk bersandar pada kursi kayu. Menatap Hades yang tersenyum menghampirinya tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

Lelaki ini tersenyum, membicarakan sesuatu yang mendesak. Terkadang Jenaro kebingungan, apakah Hades serius merasa khawatir, atau menikmati kekhawatirannya.

"Jika kamu melakukannya, kita berdua akan sama-sama merasa senang. Diuntungkan bersama-sama."

"Tidak untukku. Aku melakukannya atau tidak, tidak akan ada dampak besar bagiku."

"Ayolah, Jenaro. Kita ini teman, bukan?"

Jenaro menoleh dengan pandangan meremehkan, "Meminta tolong sepertinya sangat sulit untuk kamu lakukan. Menerapkan cara dimana semua keuntungan dirasakan bersama, itu terlihat lebih sulit daripada meminta tolong, Hades. Cara meminta tolongmu itu, benar-benar tak terbaca. Mungkin beberapa orang akan merasakan keuntungan dari penawaranmu, sayangnya kalau aku.. Tidak."

"Diberi penawaran bagus, mengapa ditolak?"

"Aku ingin mendengarkanmu untuk meminta tolong daripada harus membuat kesepakatan seperti yang lainnya. Kita ini teman, tak perlu ada keuntungan yang didapat, hanya untuk memberikan pertolongan."

"Sialan, kamu juga membuatnya lebih rumit, apakah sangat sulit menerima tawaranku, padahal sudah tahu alasannya, jika aku membutuhkan pertolongan?"

Hades ini, cara meminta tolongnya tak pernah berubah. Jenaro mengerti bagaimana cara kerjanya, sampai ia bahkan mulai berpikiran buruk, karena Hades meminta tolong padanya, kini.

"Kamu benar-benar tidak mampu?"

👥👥👥👥

Cuaca terasa ekstrem hari ini. Hujan lebat dengan petir menyertai. Ren yang berada dikasur dengan Hades hanya bisa merapatkan tubuhnya karena terkejut dengan suara petir yang datang tak berkesudahan sejak tadi.

THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang