XLI

2K 351 62
                                    

pelan, cantik.

XLI

★★★

Hades membiarkan Ren bersandar pada tubuhnya. Mengelus tubuh itu perlahan sambil menikmati pemandangan. Cukup menenangkan tanpa pembicaraan. Ren juga tak banyak bicara, yang membuat Hades tak perlu mencoba untuk menanggapi Ren.

Ren memejamkan matanya dengan suara yang tiba-tiba memecah keheningan, "Ren menyukai Hans.. Hans tau itu, kan?"

Perkataan tiba-tiba itu membuat Hades tersenyum tipis. Kalimat yang mampu membuat putra mahkota ini setidaknya merasa senang bukan main, "Tentu."

"Hans."

"Iya?"

"Jangan pergi. Ren tidak ingin ditinggalkan. Hans bisa?"

Hades mengelus rambut Ren, mencoba memberikan ketenangan pada pria kecil disampingnya, sangat menyenangkan mendapatkan perkataan seperti ini dari orang yang dirinya sukai, "Aku mengusahakannya."

"Hans."

"Ya?"

"Hans ingin apa?"

"Kenapa?"

"Ren ingin memberi hadiah.."

"Ini bukan bulan lahirku, Ren."

"Hans! Katakan saja!" Ren memukul dada tanpa pakaian itu. Masih tanpa memakai atasan, Hades membiarkan tubuhnya terkena sinar matahari dengan baiknya. Kulit tan miliknya sangat indah untuk dilihat saat ini.

"Bisakah mencintaiku, Ren?"

"Bisa!"

"Bisakah melupakan Marko, Jarlen dan Jenaro?"

Hening. Ren tak menjawab, Ren hanya membuka mulutnya dan terdiam. Hades yang membuat suasana menjadi tak menyenangkan merasa bersalah. Ia hanya sedikit mengharapkan hal itu, tetapi tidak untuk memaksa Ren melakukan hal tersebut.

"Lupakan. Urusan hatimu, aku tak berhak ikut campur."

"Ren akan lakukan." Ucapan itu terdengar kecil. Ren menatap kearah Hades tanpa berpaling. Membuat sang lawan bicara agar percaya padanya dengan kesungguhan tatapan miliknya.

"Apa?"

"Ren akan melupakan mereka. Ren hanya ingin Hans. Jika Hans bisa bersama Ren, Ren akan melupakan mereka."

"Kamu tidak perlu–"

"Hans. Ren ingin memberikan hadiah. Ren akan melakukan yang Hans inginkan sebagai hadiah."

"Aku tidak serius mengatakannya, kamu tidak perlu memaksakan hal itu."

"Tidak. Ren ingin Hans merasa, kalau Ren menyayangi Hans lebih dari apapun. Ren ingin Hans tidak sendirian dan menjadi sedih. Sekarang, Ren hanya ingin Hans saja. Hanya Hans yang tidak menutupi tentang ayah dan ibu. Ren tidak ingin Hans pergi dari Ren!"

Hades menghela napas. Sebuah harapan yang mungkin saja ia akan sesali, mengapa ia pernah berharap hal itu. Namun, tak menutupi perasaan, Hades menyukainya, "Saat kamu melanggarnya, apa yang harus aku lakukan? Kamu memberikan harapan yang terlalu besar padaku, hingga aku mungkin akan mati jika kamu mengingkarinya."

"Ren akan menjadi anak nakal yang suka berbohong, kalau begitu."

Ren yang tak suka dikatai nakal itu mengatakan bahwa dirinya adalah anak nakal jika melanggarnya. Sebuah janji yang menurut Ren sudah lebih dari cukup sebagai bukti penguat ucapannya.

THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang