XLIII

2K 274 16
                                    

XLIII

★★★

"Aku tidak akan membiarkan Ren untuk ikut melawan mereka. Bahkan Ren tak tahu kekuatan apa yang ia miliki!"

Menarik kesimpulan jika yang dimaksudkan dalam tulisan itu adalah Ren, membuat Hades menolak usulan tak masuk akal itu. Sangat berbahaya, apalagi tanpa Ren yang mendapatkan pelatihan kekuatan sebelumnya.

Tak tahu kekuatan itu akan muncul pada saat apa, itu akan membuat Hades semakin khawatir nantinya. Hades menatap ayahnya dengan kerutan didahi, menolak keras tulisan itu.

"Jovan, apa yang dikatakan Hades benar. Kita tidak bisa bertaruh dengan kekuatan baru yang tak terlatih." Tavien ikut menolak pemikiran tersebut.

"Aku mengerti, Avi. Aku tak akan mengikuti usulan ini. Kita bahkan tak tahu jika orang ini berpihak pada kita atau tidak."

👥👥👥👥

Dua vampir berdiri berhadapan. Berdebat satu sama lain dengan pria yang lebih kecil tak ingin mengalah dan ingin didengarkan. Mengacam sang lelaki didepannya untuk mengikuti saran miliknya.

"Aku ingin ikut campur! Kita bisa mengubah hasilnya, Karvin!"

"Kita tidak bisa ikut campur dengan takdir."

"Takdirnya hanyalah peperangan, hasil akhir bisa ditentukan! Aku sudah memikirkannya. Apakah kamu tidak kasihan dengan anak itu?"

"Kenapa? Mirip denganmu? Pemilik kekuatan besar, yang tertuduh penyebab kehancuran?" Karvin yang dari dulu sudah susah payah melarikan diri dengan Davion, menolak permintaan tersebut. Kehidupannya yang tenang akan hancur saat davion ingin ikut campur.

"Karvin."

"Davion, sudah yang paling benar kita bersembunyi sejauh mungkin."

"Aku menginginkannya. Dia bahkan tak tahu kekuatannya apa! Bagaimana bisa menjadi yang tertuduh bahkan dirinya tak bisa melawan sedikitpun, Karvin!"

Lelaki yang dipanggil Karvin menghela napas, menatap Davion yang memaksanya untuk tak menghentikan kelakuan lelaki itu seperti Karvin yang menghentikannya kemarin.

"Berterima kasihlah karena aku mencintaimu, Davion."

"Jadi?"

"Aku ingin memastikan, kamu menyukai anak itu seperti aku yang menyukaimu, atau karena hal lain?"

"Bagaimana bisa kamu berpikir aku menyukai orang lain seperti itu?"

"Hanya memastikan agar tak cemburu karena kamu membantunya sampai seperti ini."

"Ini bukan waktunya untuk cemburu, Karvin." Suara memperingati jelas terdengar dari nada yang dikeluarkan Davion.

"Tentu, apa yang aku lakukan ini, tergantung jawabanmu tentang yang aku tanyakan."

"Mengapa kamu selalu cemburu begitu?"

"Jika lupa, aku bahkan melawan bangsa lainnya untuk mendapatkanmu, Davion."

Davion menyeringai, "Aku akan meninggalkanmu jika tak membantuku, Karvin sialan."

"Wah, sungguh permintaan tolong yang menggairahkan untuk didengar. Sebelum membantu anak itu, bisakah kita melakukan seks terlebih dahulu sebagai pemanasan?" Dengan senyuman lebarnya Karvin mengajak Davion dengan senangnya. Ia sangat kesal, namun apa yang bisa ia lakukan jika Davion sangat menginginkannya?

👥👥👥👥

Jarlen membiarkan mereka diikuti diam-diam oleh bangsa serigala sejak kemarin. Membiarkan mereka berada dibelakang Jarlen serta Marko agar memudahkan mereka mendapatkan Ren lebih cepat.

THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang