LIV

1.8K 200 29
                                    

halo, cantiknya akuu

★★★

Semua orang terdiam. Tentu, diantara keempat pemimpin ini, yang disudutkan dari pertanyaan tersebut hanyalah Hades dan Jenaro. Kedua pemimpin ini membutuhkan keturunan untuk meneruskan kepemimpinan.

Hades bangkit berdiri, berjalan mendekati seseorang yang memberikan pertanyaan, "Apakah sebelum bertanya, kamu tahu maksud pertanyaanmu? Apakah sudah dipikirkan dahulu?"

Pertanyaan Hades terdengar egois saat dikeluarkan, karena pada dasarnya, para rakyat ingin tahu bagaimana menyelesaikan permasalahan terkait keturunan. Namun karena hal ini telah disebutkan, dan menjadi ketakutan Hades untuk berpisah dari Ren, dirinya mulai menampilkan pandangan tak sukanya.

Hades tertawa singkat. Dirinya mengusap alisnya, "Aku menyukai Ren. Aku mencintainya. Jadi, bahkan saat kamu bertanya hal ini, bahkan jika disinggung tentang keturunan, apakah aku akan mencoba menghasilkannya? Singkatnya, apakah aku ingin bersetubuh dengan orang lain?" perkataan itu terdengar kasar dengan Hades yang memberikan raut wajah kesalnya. Ayahnya bahkan memberikan tatapan terkejutnya atas perkataan Hades dikalimat terakhir. Saat seumur Hades, Jovano tak seberani itu untuk membalas ucapan dengan perkataan kasar.

"Tidak seperti vampir yang berumur panjang, kita mempunyai waktu yang singkat, Putra mahkota."

"Ah, jabatan ini semakin terasa mengesalkan." Hades bergumam. Lidah itu menjilat bibirnya, "Apakah aku harus terus seperti ini? Entah berkat atau kutukan jika aku terlahir sebagai keluarga kerajaan. Sejak kecil harus menguasai ini dan itu, diharapkan menjadi yang pertama, sampai aku dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak aku sukai." Hades hampir ingin menggunakan kekuatannya untuk mencekik seseorang yang tadi menimpali ucapannya dengan air milik Hades.

Marko yang merasa Hades mulai terbawa suasana pada emosi pribadi dengan menceritakan keluh kesahnya mencoba menyela, menghindari Hades yang akan meningkat amarahnya. Seorang pemimpin sudah sepantasnya mengedepankan keuntungan kerajaan dari pada keuntungan pribadi. Jadi, jika mencampuri permasalahan ini dengan keluhan tanpa penyelesaian dan hanya ingin didengarkan, maka itu tindakan sembrono dan kekanakan.

"Untuk Putra mahkota Hades dan Alpha Jenaro, biarkan mereka berpikir jalan keluarnya dahulu. Tanpa mengurangi rasa hormat, perihal keturunan ini seharusnya menjadi diskusi pribadi antar bangsanya sendiri. Kami, Vampir, pihak luar akan menerima segala keputusan tanpa memberatkan kedua pemimpin." Marko tahu bahwa ini pasti memusingkan, namun jika ia mencoba ikut campur dengan memberikan nasehat, maka akan menimbulkan perselisihan karena dirinya bukanlah bangsa yang merasakan.

Jarlen bangkit berdiri lebih dulu. Mengelus rambut Ren dan berjalan pergi. Dirinya yang melewati Hades, sedikit memberikan masukan, "Tahan emosimu. Jika perkataanmu membuat Ren terpengaruh, kita semua akan kesulitan. Pengalamanmu yang rendah tentang kepemimpinan dengan membawa emosi pada saat diskusi, akan mencelakaimu saat kamu sudah memegang kendali bangsa."

Lalu Jarlen melanjutkan jalannya kembali, dengan membenarkan tudung jubahnya. Ia berpengalaman dengan melihat emosi seseorang, kedewasaan emosi Hades tentang memimpin sebuah kerajaan masih jauh dari kata cukup untuk putra laut itu, dan Jarlen harus turut andil menceramahi Hades.

👥👥👥👥

Hades memegang tangan Ren, "Sedikit lagi, kamu akan bertemu ayah dan ibumu." Hades membawa Ren untuk menemui orang tuanya seperti janjinya. Ren terus mengatakan padanya untuk mempercepat waktu agar Ren bisa bertemu. Beberapa hari ini, bahkan Ren akan terus mengikuti Hades kemanapun sehingga Jenaro akan menghela napas sambil memaki Hades dalam hatinya. Putra laut itu seperti menikmati saat-saat dimana Ren mengikutinya.

THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang