XLVII

1.9K 224 16
                                    

pelan ya cantik.

XLVII

★★★

Mari berkenalan dengan kekuatan Davion. Tidak akan ada keheranan untuk Davion, mengapa dirinya dahulu bisa memimpin. Lelaki ini suka membaca dan pintar.

Awalnya Davion hanyalah seorang vampir yang memiliki pengetahuan luas karena dirinya yang gemar membaca buku. Hingga akhirnya dirinya yang berpengetahuan luas dipilih sebagai pemimpin tiba-tiba karena pemikirannya yang membantu sekitarnya.

Kekuatan yang ia miliki, sebenarnya tak luput menjadi alasan mengapa dirinya senang membaca. Kekuatannya yang dapat membaca takdir ini, membuatnya membaca buku lebih banyak terkait perintah, aturan, serta ramalan.

Ia membaca takdirnya melalui perantara menyentuh sang pemilik takdir.

Hanya saja..

Takdir yang ia baca, terkadang bisa ia hindari karena ia mengetahuinya. Davion terberkati dengan kekuatan ini sehingga dirinya bisa meninggalkan kesialan yang akan terjadi.

Bukankah rakyat amat sangat senang akan hal ini? Pemimpinnya bahkan tahu harus melakukan sesuatu. Bijak dalam memberikan perintah serta mendapatkan pembelajaran dengan mudah tanpa mereka sesali lebih dulu.

Seakan Tuhan tak ingin semuanya tampil sempurna, Davion juga mempunyai kekurangan.

Dirinya, tak mampu membaca takdirnya sendiri. Saat dirinya tak sengaja bersalaman dengan lelaki tinggi itu dan mengetahui fakta bahwa Davion akan bersama pria tersebut, Davion tak mampu menutup mata akan bocoran takdir yang sekelebat dirinya lihat.

Yah, mari kesampingkan cerita Davion. Vampir yang lebih tua ini, semakin tua semakin berpengalaman. Bahkan dirinya pintar menangani Jarlen ataupun Marko. Marko yang tiba-tiba terhempas itu, bahkan terkejut dan mulai bertanya-tanya, apakah Davion mempunyai kekuatan baru?

Dia bahkan pandai menangani Jarlen, Jarlen tak mampu mempengaruhi dirinya dengan emosi tak stabil yang biasa Jarlen lakukan pada orang lain. Yang pasti, Jarlen merasakan bahwa Davion seperti sengaja memicu sesuatu.

Davion mendekat dengan cepat kearah Marko dan Jarlen, "Aku tidak akan melukainya. Aku berjanji. Karvin ada diluar, dia jaminannya. Dia akan menjelaskan. Sekarang pergi dengan alpha Jenaro, entah mengapa ia yang diam saja, mengusikku." Lirikannya pada Jenaro yang menghampiri Ren serta memegang bahu Ren itu, membuat Davion menghela napas lelahnya. Sungguh, pria ini memiliki aura yang kuat!

Jarlen sudah paham betul, seberapa keras kepalanya Jenaro yang bahkan akan membiarkan dirinya sendiri terluka hanya untuk menjaga Ren. Mereka semua pun sama, hanya saja, lelaki ini tak bisa dan tak mau menerima alasan apapun yang memiliki dampak menyakiti Ren seperti ini.

Ini bukan masalah tega atau tidaknya, Marko dan Jarlen tahu betul, bahwa ini perlu dilakukan jika Ren menginginkan kesembuhan untuk Hades. Jadi mereka setidaknya memberikan kesempatan pada Davion untuk mencoba cara miliknya.

"Alpha Jenaro, tinggalkan Ren sebentar."

Tatapan tajam mengarah pada Marko, tanpa suara Jenaro seakan menyingkirkan semua orang yang menghalanginya. Lelaki itu membuat Ren tenggelam dalam pelukannya dengan tangis pelan milik Ren.

Davion memejamkan matanya, "Ini akan sulit saat kemarahan seorang alpha mendominasi. Kita tidak ada niat untuk membuat korban baru."

Bahkan saat Jenaro bersikukuh untuk menghalangi, kemungkinan besar mereka akan mendapatkan satu korban lagi yang perlu ditangani nantinya. Entah Jenaro yang akan terluka parah, atau salah satu dari mereka yang tak sadarkan diri juga.

THE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang