pelan, sayang.
XXIV
★★★
"Arlen, apakah Ren boleh ikut ke acara itu?"
"Perjamuan?"
Ren mengangguk pelan, menatap Jarlen dan menunggu jawaban dari pria itu. Marko lebih mudah untuk dibujuk oleh Ren, sedangkan Jarlen sangat sulit.
"Beri aku satu alasan, mengapa kamu harus ikut kesana?" Melihat Ren yang seperti sangat ingin untuk datang, Jarlen memberikan kesempatan.
"Ren bosan disini terus, ingin jalan-jalan." Alasan yang cukup logis jika dipikirkan karena Ren memang suka melakukan hal itu. Kecurigaan pun akan sirna. Anak ini, semakin pintar mencari alasan.
"Berjanjilah untuk tetap berada disekitarku, mengerti?"
"Iya!" Seru Ren.
"Baiklah."
👥👥👥👥
"Akan ada perjamuan? Apa alasan bangsa serigala melakukan itu?" Jovano membaca dengan teliti. Kerutan pada keningnya menjelaskan sebuah kebingungan. Acara yang tiba-tiba diadakan terkesan membuang-buang waktu.
"Ayah tidak tahu?"
"Apakah ada masalah?"
"Ayah menyuruhku untuk selalu membangun hubungan baik dengan bangsa lainnya, tapi ayah bahkan tak tahu masalah apa yang sedang terjadi? Itu lah kekurangan ayah. Ayah tak bisa membaca situasi." Keluhan Hades meluncur tepat sasaran menyudutkan ayahnya.
"Apakah ada masalah?" Ulang lelaki yang lebih tua itu.
"Wilayah bangsa vampir di serang oleh serigala gila."
Jovano mengangguk-angguk paham, "Kalau begitu, kita harus mengatakan pada rakyat kita untuk tetap berada di laut."
Hades menghela napas lelah, "Sudah aku lakukan." Ayahnya ini telat menyuruhnya!
"Pintar!" Puji Jovano, ibu jarinya mengarah pada Hades. Benar-benar terdengar mengesalkan oleh Hades.
Hades mengedikkan bahunya sombong, "Aku tahu."
"Apakah kita harus ikut campur untuk membantu bangsa vampir?"
"Untuk apa? Sejauh ini bangsa vampir bisa melakukan segalanya sendiri. Kita tawarkan saja nanti sebagai basa-basi di perjamuan."
"Apakah tidak apa-apa?"
Hades menepuk bahu ayahnya, "Begitulah cara mainnya, ayah. Kita memang harus bersikap seperti yang ayah selalu suruh padaku, tetapi untuk menjadi seorang pemimpin, suruhan ayah masih terlalu kurang untuk dilakukan."
"Hades."
"Hm?"
"Terima kasih sudah membantu ayah." Suara dengan nada dan ekspresi yang tulus itu diberikan Jovano. Hades ini juga sangat membantu pekerjaannya, membuat Jovano diam-diam bersyukur atas kelahiran Hades kedunia.
"Ah, aku benci saat suasana menjadi sedih seperti ini." Hades menatap ayahnya, lalu tersenyum, "Tidak masalah."
"Maafkan ayah, jika dulu kurang memperhatikanmu dan memaksamu melakukan segalanya."
Hades menyingkirkan rambutnya yang mengenai matanya, "Tidak juga. Aku tahu, ayah melakukan hal itu agar kakek tak menyuruhku hal lain yang lebih berat. Jadi lebih baik ayah yang lebih dulu menyuruhku, kan? Lalu ayah mengatakan pada kakek kalau ayah sudah menyuruhku sebagian dari yang kakek minta, dan ayah mengerjakan bagian lainnya yang seharusnya aku yang mengerjakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WORLD
Romance🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞 ♤NoRen, JaemRen, HyuckRen, MarkRen♤ Berawal dari seorang vampir kecil yang datang kekawanan serigala, hanya mengikuti insting laparnya terhadap bau manis yang tercium olehnya. Bagaimana bisa menjadi...