Happy Reading🙏🙏
Devan memasuki rumah sakit tempat dimana Adelia sedang praktek hari ini dengan wajah keras yang tampaknya sedang tidak bersahabat.
"Panggil Adelia" gumam Devan datar pada resepsionis yang berjaga di meja depan.
"Maksud Bapak, Dokter Adelia?" Tanya si resepsionis memastikan.
" Ya" jawab Devan singkat.
" Ada keperluan apa Bapak mencari Dokter Adelia?sebagai pasien ataukah tamu?"
" Bilang saja Devan menemuinya"
Melihat raut wajah Devan yang tampak tidak bersahabat, si resepsionis tidak bertanya lebih lanjut lagi dan segera menghubungi Adelia untuk mengabari bahwa ada tamu yang mencari Adelia.
Tak lama kemudian resepsionis meletakkan telepon setelah berbicara dengan Adelia.
" Bapak diminta langsung ke ruangan Dokter Adelia. Mari pak saya antar ke ruangannya" ujar Si resepsionis segera berdiri untuk mengantarkan Devan.
Devan mengikuti resepsionis itu tanpa berkata apa-apa lagi. Hingga mereka tiba di depan ruangan yang ada tulisan nama Adelia. Devan segera membuka pintu tanpa ada niat mengetuk pintu.
Di dalam Adelia duduk di meja kerjanya sedang mengerjakan sesuatu. Melihat kedatangan Devan segera Adelia mengalihkan perhatiannya.
" Tumben kamu kesini sayang" sambut Adelia dengan senyum senang.
Biasanya Devan hanya mau datang ke klinik pribadinya untuk menemuinya. Tidak pernah menemuinya di rumah sakit seperti ini karena Devan menganggap disini tidak ada privasi. Makanya Adelia sendiri yang lebih berinisiatif mendatangi kantor Devan agar pertemuan mereka lebih sering.
" Apakah kamu sudah kangen lagi padaku, ingin melakukan 'terapi' lagi?" Tanya Adelia dengan percaya diri dan menatap Devan menggoda. Tapi Devan hanya diam dan menatapnya tajam tampak kilat kemarahan dimatanya.
Devan yang tidak menjawab sapaan Adelia hanya merogoh sakunya kemudian mengotak atik gawainya.
Dihempaskannya gawainya itu di hadapan Adelia. Adelia mengernyit tidak mengerti menatap gawai itu. Terlihat gambar yang muncul di gawai itu, foto telanjangnya bersama Devan.
Adelia terkesiap kaget menatap foto itu, meraih gawai itu melihat-lihat isinya mendapati semua foto yang dikirimnya pada Ayu kini ada pada Devan. Wajah adelia berusaha tampak tenang. Dia tidak menyangka Ayu akan menyampaikan foto-foto itu pada Devan.
Foto-foto itu awalnya iseng Adelia kirimkan dengan tujuan untuk memanas-manasi Ayu. Adelia berpikir Ayu hanya akan terpuruk sedih dan diam saja, seperti reaksi pengecutnya saat memergoki pergumulannya dengan Devan dikantor tempo itu.
" Kamu yang mengirim foto itu pada Ayu?" Tatap Devan tajam.
" Benar"
Adelia berusaha bersikap santai dan tenang seolah-olah itu adalah hal biasa. Cepat atau lambat Devan harus tahu bahwa istrinya telah mengetahui perselingkuhan mereka. Adelia hanya mempercepatnya saja.
" Kamu lupa perkataanku saat awal mula kita melakukan hubungan ini?." Desis Devan menatap Adelia berang sambil berjalan menghampiri bangku Adelia.
![](https://img.wattpad.com/cover/280453566-288-k284483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL (TAMAT)
Random⚠️ mengandung konten dewasa 21++ ⚠️ Pemegang konci sorga jangan mampir. Skip aja!!.. Yang merasa ini bacaan yang tak pantas. skip aja ya.. cerita ini hanyalah fiktif. Jangan dihubungkan dengan kehidupan nyata. Isi cerita ini jangan ditiru ya. ••••••...