Bab 34 Pertemuan

26.1K 1.5K 119
                                    

Happy Reading 🙏🙏


"Yang di pesta penggalangan dana. Makan banyak" Ujar wanita itu mengingatkan Ayu.

" Oh iya. Ana. Benarkan kamu Ana" tebak Ayu dengan antusias begitu teringat bahwa dia pernah bertemu dengan wanita cantik yang kuat makan di sebuah pesta amal yang mereka hadiri.

" Iya benar. Kamu Ayu kan" tebak Ana dengan tepat.

" Benar. Wah aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi." Ujar Ayu tersenyum senang bisa bertemu ana lagi.

" Kamu bekerja disini?" Tanya Ana melihat dari seragam yang dikenakan Ayu.

" Iya. Aku pegawai disini." Jawab Ayu tanpa merasa gengsi ataupun malu.

Ana mengernyitkan matanya sedikit heran. Setahunya tamu yang diundang datang ke pesta amal adalah tamu-tamu yang bisa dibilang orang kaya. kalau suaminya orang kaya , kenapa istrinya dibiarkan menjadi seorang pegawai toko?.

" Kenapa kamu bisa jadi pegawai toko? Apakah suamimu mengalami masalah ekonomi? " Tanya Ana halus tanpa berniat menyinggung perasaan Ayu.

Ayu tersenyum miris menanggapi pertanyaan Ana."panjang ceritanya." jawab Ayu engan.

"Tidak apa-apa kalau kamu tidak ingin bercerita. Aku hanya heran saja. jangan tersinggung ya aku tidak bermaksud mengejekmu" ujar Ana tidak ingin mencampuri kehidupan Ayu.

" Ah tidak apa-apa. hanya saja saat ini aku sedang bekerja, tidak enak jika mengobrol di jam kerja takut kena teguran atasan. Kapan-kapan aku akan cerita kalau kita ketemu lagi" ujar Ayu tersenyum hangat. Entah kenapa hanya mengobrol dengan Ana membuat hati Ayu terasa lebih tenang. Ayu dapat merasakan Ana adalah wanita yang baik, padahal mereka baru dua kali bertemu tapi Ayu merasa mereka telah berteman lama.

" Kamu benar juga. Aku akan merasa bersalah jika kamu sampai kena teguran dari atasanmu. kalau begitu ayo bantu aku mencari pakaian untuk si kembar ini."

"Jadi benar tebakanku mereka kembar, siapa nama kalian?" senyum ayu pada kedua anak kembar yang terus saja menatap dirinya.

" Mereka  memang kembar tidak identik. Anak-anak perkenalkan diri kalian pada tante Ayu, dia teman mama" ujar Ana pada kedua anaknya.

" Hallo tante, Aku Raka. tante cantik sekali " puji Anak yang bernama Raka yang terlihat lebih ramah dan setampan papanya, suami Ana yang Ayu ingat betul bernama Rey.

" Halo juga tante. Aku Rian." ujar anak yang bernama Rian dengan wajah datar, Rian menurut Ayu sangat  mirip dengan Ana,yang satu ini tampak lebih pendiam.

" Anak-anakmu menggemaskan dan ganteng-ganteng Ana." Ujar Ayu sambil menatap Ana  memberikan pujian dengan senyum tulus.

"terima kasih" jawab Ana membalas pujian Ayu dengan tersenyum senang, kedua anaknya adalah kebanggaannya, yang hadir ditengah kebahagiaannya bersama suaminya dan melengkapi kehidupan rumah tangga mereka.

" Ayo pilihkan untukku pakaian yang bagus untuk si kembar" ajak Ana dengan antusias, Dia merasa senang ada yang bisa membantunya memilihkan pakaian untuk anak-anaknya karena saat ini suami ataupun mertuanya tidak bisa menemani. sedangkan jika dia menanyakan pendapat si kembar mereka hanya bilang terserah. 

mereka pun memilih-milih pakaian untuk kedua anak Ana sedang si kembar dengan tenang mengikuti mereka di belakang.

Semua pakaian yang Ayu rekomendasikan diambil oleh Ana tanpa pertimbangan sama sekali,  menghasilkan gunungan baju di atas meja kasir.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang