Bab 13 Rahasia Devan

73.6K 881 132
                                    

Happy Reading


Devan membaca dokumen di tangannya dengan wajah puas. Itu adalah dokumen hasil perjanjian yang dibuat dari meeting yang diadakan pagi ini.

Hasil meeting hari ini dengan perusahaan Belford sesuai dengan harapannya sehingga Devan merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya.milyaran keuntungan akan masuk ke perusahaannya dengan kesepakatan baru ini.

Tidak sia-sia Devan berangkat ke tempat pertemuan pagi-pagi sekali. Demi kontrak bernilai milyaran.

Ditengah keseriusannya membaca dokumen di tangannya perutnya berbunyi menandakan cacing diperutnya meminta makan.

Sekarang perut Devan baru terasa lapar. Karena tadi pagi sarapan yang masuk di perutnya tidaklah banyak.

Devan melirik jam di pergelangan tangannya. Pantaslah dia merasa lapar. Jam makan Siang telah dilewatinya.

Saat Devan hendak menghubungi Clara melalui intercomnya. Pintu ruangannya terbuka tanpa diketuk terlebih dahulu.

Devan menatap kearah pintu dengan wajah tidak suka dari meja kerjanya.

Devan paling tidak suka jika ada yang memasuki ruangannya sebelum mendapatkan ijin darinya untuk dipersilakan masuk.

"Kamu, untuk apa kamu datang kesini?" Ujar Devan begitu mengenali wanita yang memaski ruangannya tanpa permisi itu ternyata adalah Adelia.

" Maaf pak. Saya sudah menyuruh nona ini menunggu, tapi dia langsung menerobos masuk." Ujar Clara yang muncul dengan wajah nya menatap kesal pada Adelia. Setiap Adelia datang kelakuannya seperti sang nyonya boss. Padahal dulu awal kedatangannya Adelia mengatakan bahwa dia hendak melakukan konsultasi terapi dengan Devan. Tapi sejak saat itu  wanita ini seenaknya datang dan memasuki ruangan Devan sesuka hati  tanpa bertanya lebih dahulu.

Clara curiga, merasa bahwa wanita ini mempunyai hubungan spesial dengan Devan. Clara merasa kasihan pada Ayu jika memang ternyata Devan selingkuh dari Ayu.

Devan menatap Adelia dengan tatapan tidak suka tapi wanita itu mengacuhkan tatapannya dengan senyum menggoda. Kemudian tatapannya beralih pada Clara yang menanti perintahnya apakah akan mengusir wanita itu atau membiarkannya.

Devan tidak mungkin mengusir Adelia sekarang. Wanita itu mungkin akan nekat membuat keributan diluar jika Devan menolak kedatangannya.

"Kembalilah ke tempatmu." Ujar Devan pada Clara. Lebih baik dia membiarkan Adelia tetap disini, dari pada nanti wanita itu membuat keributan diluar sehingga para karyawan akan menggosipkan mereka.

Wanita itu menatap Clara dengan senyum mengejek dan penuh kemenanngan, dia tahu bahwa Devan tidak akan bisa marah padanya.

" Lihatkan. Sudah ku bilang bahwa aku tidak memerlukan ijin untuk menemui Devan." Sindir Adelia dengan penuh percaya diri.

" Baik pak kalau begitu saya undur diri" ujar Clara mengacuhkan sindiran Adelia.

Clara berlalu dari ruangan Devan sambil menutup pintu. Meninggalkan Devan dan wanita itu berduaan di dalam sana.

" Adel, aku sudah mengatakan berkali-kali padamu untuk jangan datang ke kantor" seru Devan keras begitu pintu sudah tertutup rapat.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang