Bab 35 Perang

27.2K 1.8K 309
                                    

Happy Reading🙏🙏

"Ayu, kamu harus meminta maaf pada tamu VIP kita karena kamu telah berlaku tidak sopan." Tegur rekan kerjanya sambil melotot pada Ayu agar wanita itu melakukan apa yang telah dia perintahkan.

" Maaf" ujar Ayu sambil menunduk dengan enggan. Kalau bukan karena demi pekerjaan mana sudi Ayu menunduk meminta maaf pada wanita perebut suaminya ini.

"Aku ingin dia yang melayani aku" ujar Adelia sambil menunjuk Ayu.

" Maaf saya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan" tolak Ayu sehalus mungkin, bagaimanapun dia tidak boleh berlaku kasar, dia harus menghindari interaksi dengan Adelia dan harus bisa menahan emosinya dalam menghadapi Adelia yang berusaha memancing keributan dengannya.

Tapi tampaknya Adelia tidak sepemikiran dengannya, wanita itu tampaknya benar-benar ingin mencari masalah dengannya. Ayu sudah  bisa menebak apa yang hendak Adelia lakukan dengan menyuruhnya mendampingi wanita itu.

" Biar saya saja yang melayani Anda nona" tawar rekan sekerjanya dengan senang hati dapat melayani seorang tamu VIP. dan juga takut terjadi keributan antara Adelia dan Ayu melihat aura permusuhan diantara kedua orang itu.

" Aku maunya wanita ini yang melayaniku. Aku tidak terima penolakan, atau aku akan menarik keanggotaan VIP di toko ini" ancam Adelia yang dia yakin keinginannya ini tidak akan berani mereka tolak.

Maka dengan sangat terpaksa Ayu menjadi pendamping Adelia. Ayu harus menyiapkan mental menghadapi Adelia. Pasti Adelia akan mempersulit dirinya nanti.

Adelia berjalan menyusuri lorong-lorong baju sambil memilah-milah pakaian yang dilihatnya. Jika ada yang menarik hatinya maka dia akan menyerahkan pakaian itu pada Ayu untuk dibawakan. Satu persatu pakaian bertumpuk di tangan Ayu membuat wanita itu kewalahan mengangkut semua pakaian itu. Kemudian Ayu harus  menunggui Adelia mencoba semua pakaian yang bertumpuk ditangannya. kemudian Adelia akan keluar dengan banyaknya baju yang dia kembalikan.  Kemudian akan berkeliling kembali memilih dan mencoba baju lagi. berulang beberapa kali,  Ayu tetap berusaha untuk terus bersabar terhadap ulah Adelia.

" Aku mendengar bahwa kamu juga berselingkuh dari Devan" ujar Adelia dari dalam ruang ganti memulai percakapan yang tampaknya akan memicu kemarahan Ayu.

Ayu pura-pura tidak mendengar karena enggan menjawab pertanyaan itu.

"Hei...kamu dengar tidak apa yang aku katakan?" teriak Adelia keras dari dalam ruang ganti itu. Membuat beberapa orang menoleh pada Ayu.

" Aku dengar, tapi aku tidak ada keinginan untuk menjawab pertanyaan kamu" jawab Ayu dengan tenang.

Terdengar suara tawa Adelia bernada ejekan di dalam sana. " Kamu masih bisa sombong. Padahal kamu itu sudah jatuh miskin. Pasti sangat menderita kan hidup tanpa fasilitas yang selama ini diberikan oleh Devan"

Adelia keluar dari ruang ganti dengan beberapa potong pakaian di kedua tangannya yang dilempar asal ke wajah Ayu.

"Bungkus pakaian itu. Aku menginginkannya" perintah Adelia dengan gaya angkuh. Akhirnya dia memilih beberapa pakaian saja untuk dibeli.

"oh iya, Aku harap kamu tidak mempersulit proses perceraian kalian. Karena setelah kalian resmi bercerai, maka kami bisa menikah secepatnya." Ujar Adelia sambil menatap Ayu penuh kemenangan. 

" Tentu saja aku tidak akan mempersulit. Aku justru tidak sabar untuk terbebas dari Devan." Balas Ayu tenang sambil merapikan pakaian yang telah dipilih oleh Adelia.

" Aku tidak seperti kamu yang sangat suka disiksa olehnya. Kalian itu sama-sama tidak waras, yang satu tukang siksa yang satu lagi suka disiksa. Sungguh pasangan yang sangat serasi. Aku doakan semoga kalian bahagia jika sudah menikah." ujar Ayu sambil tersenyum mengejek.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang