Bab 21 Berisik

31.5K 1K 54
                                    

Happy Reading🙏🙏

"Aduhh..." sebuah teriakan mengaduh mengagetkan Ayu dari lamunannya. 

Ayu langsung melangkah mundur begitu merasakan kakinya telah menginjak sesuatu yang lunak.

Pandangan Ayu mengarah ke  asal suara itu. ternyata dia telah menginjak  tangan seseorang yang tengah berbaring  di tepi pantai ini.

" Maaf" seru Ayu panik begitu menyadari dia telah menginjak tangan seseorang. Gara-gara melamun dia tidak memperhatikan sekitarnya apalagi menyadari bahwa ada orang yang sedang berbaring di pantai ini. ayu mengomeli dirinya sendiri yang begitu ceroboh hingga mencelakakan orang.

"Kamu taruh dimana mata kamu kalau jalan? Buta ya?" Bentak orang itu sambil mengelus-elus tangannya yang diinjak oleh sepatu Ayu.

" Maaf mas, saya benar-benar minta maaf banget, saya tadi melamun" ujar Ayu kembali merasa tidak enak terus menunduk-nunduk meminta maaf. Pria itu terus menunduk mengelus elus tangannya yang kesakitan.

" Bagaimana kalau sampai tangan berhargaku ini patah" bentak  si pria kembali sambil mendongak menatap Ayu.

" Kalau begitu lebih baik kita ke dokter saja mas, saya yang akan membayar biayanya. Tenang saja saya tidak akan lari dari tanggung jawab ini adalah salah saya" ujar Ayu memberikan solusi.

" Kamu pikir dengan ke dokter kesalahan kamu bisa termaafkan? kamu pikir saya tidak sanggup membayar dokter?" Pria itu mendelik marah pada Ayu, memangnya  dengan kedokter wanita ini bisa menganggap permasalahan selesai. Baru kali ini dia diinjak oleh seseorang, orang setampan dirinya apakah tidak terlihat? atau ini hanya akal-akalan dari wanita ini?

Ayu jadi bingung melihat pria itu yang malah mengomelinya. Dia kan sudah mau bertanggung jawab, kalau tidak mau dibawa ke dokter maunya pria itu apa dong!. masa cuma gara-gara perkara tangan diinjak saja urusan jadi panjang. lagi pula dia kan tidak sengaja.

" Jadinya mas maunya apa?" Tanya Ayu bingung pada pria itu.

Kali ini Ayu  tersadar saat memperhatikan pria itu dengan seksama.Pria itu sangat tampan, membuat Ayu terdiam sesaat, terpesona oleh wajah tampan itu. 

Tubuh pria itu hanya terbalut celana dengan bertelanjang dada. Mata Ayu menelusuri tubuh pria itu. Ayu akui tubuh pria itu sangat bagus. Dengan perut yang rata tanpa lemak. Otot-otot yang menonjol tidak berlebihan.  Proporsinya begitu pas. Tanpa sadar Ayu mereguk salivanya.

" Lihat jangan sampai segitunya Non" gumam Pria itu menegur Ayu yang melihat tubuhnya seperti wanita  lapar yang haus belaian.

Ayu jadi malu terpergok sedang mengagumi tubuh pria itu. matanya Kembali menatap wajah pria itu. berusaha mengenyahkan tubuh menggiurkan pria itu dari pikirannya. Itu juga langkah yang salah, wajah pria itu begitu mempesona, dengan sepasang alis dan mata yang bagai elang menatap tajam padanya. mau tidak mau Ayu menjadi gugup dan salah tingkah.

" Tunggu dulu..rasanya aku pernah melihatmu" ujar Ayu sambil memiringkan kepalanya, matanya menyipit sambil mengingat-ingat menatap wajah pria itu yang rasanya dia kenal.

Pria itu menghembuskan nafasnya jengah. Sudah jelas wanita ini sedang mencoba mendekatinya. Sungguh kuno sekali cara wanita ini untuk berkenalan dengan seorang pria. pikir pria itu dengan sombongnya.

Pura-pura kenal? Hahaha..... Pria itu menertawakan Ayu dalam hati. Tentu saja  sebagian besar wanita mengenalinya. Walaupun tidak kenal pun mereka akan selalu tertarik padanya. Wajahnya adalah magnet terkuat bagi wanita. DIrinya menjadi incaran setiap wanita lajang untuk dijadikan suami.

Tujuannya ke tempat ini selain urusan kerja, dia juga berniat untuk  menjauh menikmati liburan dengan menikmati suasana pantai. Dimanapun dia berada tetap saja ada wanita yang mencoba menarik perhatiannya dengan berpura-pura tidak sengaja menginjaknya seperti wanita di depannya ini.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang