Bab 29 Kenapa Aku

31.1K 1.4K 494
                                    

Happy Reading🙏🙏

Ayu menanti kedatangan Devan di dalam kamar. Hanya disini mereka bisa berbicara dengan tenang tanpa ada gangguan dari mama Devan.

Tidak berapa lama pintu kamar terbuka, Devan memasuki kamar sambil memberikan senyum bahagia dan hangat yang biasanya akan selalu membuat Ayu bahagia.

Tapi kali ini Ayu hanya menatap suaminya datar, tanpa ekspresi. Senyum itu twrasa hambar baginya. Sehambar hatinya yang telah membeku.

" Penampilanmu sangat kacau" gumam Ayu mengomentari penampilan Devan saat ini.

" Mas tidak bisa mengurus diri  sendiri tanpa kamu, kan biasanya kamu yang selalu mengurus keperluanku. Mas juga kurang tidur karena memikirkanmu sayang. Mas cemas akan keadaanmu diluar sana tanpa mas. Kamu selama ini kan sangat bergantung pada mas" ujar Devan dengan mendramatisir keadaan.

" Kamu bisa lihat sendiri kan. Aku baik-baik saja. Aku tidak lemah seperti yang kamu kira." Jawab Ayu Acuh.

" Kamu itu lemah sayang. Bagaimanapun kamu hanya seorang wanita. Banyak bajingan diluar sana. Kamu hanya aman bersama dengan mas. Hanya mas yang akan selalu melindungimu.Hanya mas tempat kamu bergantung saat ini. Mas lah satu-satunya yang kamu punya di hidup ini." 

Devan terus berusaha mendoktrin Ayu dengan ungkapan-ungkapan yang tidak masuk akal . Itulah sebabnya kenapa dulu Ayu sangat menurut dibawah kendali Devan. Karena otaknya telah dimanipulasi oleh kata-kata dan bujuk rayu Devan untuk mengendalikan Ayu sehingga membuat wanita itu tidak berdaya dan menjadi lemah dibawah kendalinya.

"Pokoknya mas minta, Jangan pernah pergi dari rumah lagi sayang. Apalagi hanya karena masalah sepele." Pinta Devan memohon dengan tatapan yang biasanya selalu membuat Ayu luluh padanya. Tapi kini hal itu hanya membuat Ayu merasa tingkah suaminya saat ini sangat konyol dan naif.

"Masalah sepele?" Sela Ayu menatap Devan dengan kesal. Kali ini Ayu tidak akan membiarkan dirinya dikendalikan lagi oleh Devan.

" Iya sayang. Itu masalah sepele. Kamu hanya salah paham. Mas kan sudah jelasin di pesan yang mas kirim. Semua itu hanya editan. Mas sangan mencintaimu. Mas tidak mungkin selingkuh. Makanya teleponmu jangan dimatikan padahal mas mau menjelaskan kesalah pahaman ini."

" Kesalah pahaman kamu bilang" dengus Ayu sambil berdiri dari duduknya menatap Devan dengan nyalang. Kesabarannya benar-benar sudah habis. Suaminya ini masih saja berusaha berkelit.

" Aku melihatnya mas. Kalian berdua di kantor sedang bercinta." Ujar Ayu dengan suara  bergetar menatap suaminya dengan tatapan  penuh luka. Ternyata ketika membahas hal ini dirinya tetap lemah dan kembali menangis.

" Dengan kedua mataku!!" Imbuh Ayu  menatap Devan tepat di matanya.

Devan terdiam dengan wajah pias. Hanya mampu berdiri diam  menatap Ayu yang terlihat begitu terluka. Dirinya kehilangan kata-kata yang telah dia persiapkan sebelumnya untuk merayu Ayu. Dia tidak menyangka bahwa Ayu telah memergoki dirinya dan Adelia di kantor.

" I..itu..."Devan tergagap berusaha mencari pembenaran.

" Sejak kapan?"

" A..apa?" Tanya Devan gagap karena saat ini pikirannya sedang kalut.

" Sejak kapan kalian berhubungan" ulang Ayu dengan suara bergetar.

Devan hanya diam di hadapan Ayu. Berusaha menggapai tangan Ayu tapi segera ditepis oleh Ayu. Devan tidak menyerah kali ini dia memaksa menggenggam tangan Ayu dan meremas jari Ayu.

" Maafkan mas sayang. Mas khilaf. Mas janji.."

" Khilaf? Khilaf itu hanya dilakukan satu kali. Aku yakin kamu sudah beekali-kali berhubungan dengannya kan. Janji?? Janji apa? Janji tidak akan menemuinya lagi? Kamu yakin bisa mengendalikan hormon testosteron kamu yang hyper itu?"

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang