Bab 20 Sahabat yang Kembali

36.8K 1.1K 76
                                    

Happy Reading🙏🙏

"Hallo Nia.." sapa Ayu tersenyum getir.

Rania langsung memeluk Ayu erat ke dalam dekapannya.

" Tiga tahun. Aku pikir kamu sudah lama menghilang dari muka bumi ini. Kemana saja kamu selama ini, sejak menikah kamu tidak ada kabar. Aku pikir kamu tidak ingat lagi padaku"  tatap Rania rindu. Merindukan sahabatnya yang tidak pernah lagi bisa dihubungi sejak tiga tahun yang lalu.

" Kita ngobrol di kamar saja ya. Pesankan kamar terbaik untukku. Jangan pakai namaku. Pakai namamu  saja." Ujar Ayu menampakkan wajah lelah dan dia butuh mandi setelah seharian melakukan perjalanan jauh tentunya membuat penampilannya tampak sangat kucel saat ini.

Tanpa banyak bertanya Nia segera melaksanakan permintaan Ayu. Tidak butuh waktu lama Nia kembali sambil membawa kartu  kamar untuknya.

" Ayo ke kamarmu" ajak Nia sambil mengambil alih menggeret koper Ayu menuju lift yang mengantarkan mereka ke lantai dimana kamar Ayu terletak.

Begitu memasuki kamarnya Ayu langsung menuju ranjang dan menghempaskan tubuhnya diatasnya.

"Ahhh...akhirnya aku bisa menyentuh ranjang lagi setelah melalui perjalanan yang panjang" desah Ayu lega saat mersakan kenyamanan sebuah tempat tidur yang empuk.

" Mandi dulu sana. Muka kamu kucel" ujar Nia sambil memandangi wajah Ayu.

" Baiklah" jawab Ayu tanpa membantah. Segera berjalan menuju kamar mandi. Tentunya handuk dan segala perlengkapan mandi selalu tersedia di kamar mandi sebuah hotel.

Tidak lama kemudian Ayu keluar dari kamar mandi dengan anduk yang melilit tubuhnya, wajahnya kini tampak lebih segar. Suasana hatinya pun menjadi lebih baik.

" Nah sekarang ceritakan bagaimana pernikahan kamu selama tiga tahun ini" desak Nia setelah Ayu selesai memakai pakaiannya.

Ayu menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Nia.Mendudukkan bokongnya diatas ranjang menatap Nia dengan enggan.

" Aku malu menceritakannya" ujar Ayu lirih. Ayu merasa menceritakan aib rumah tangganya adalah hal yang tabu.

" Ceritakan saja. Biar tidak menjadi beban pikiran. Aku tahu kamu datang kesini pasti karena ada masalah. Setahu aku suamimu adalah pria yang baik berdasarkan ceritamu dulu"

Ayu menghela nafasnya kembali. Nia memang tahu dia Menikah, tapi Nia tidak datang ke pesta pernikahannya karena bertepatan dengan Nia yang ditugaskan keluar kota. Makanya Nia tidak sempat mengenal Devan. Sejak itu pula Ayu putus kontak dengan Nia serta kenalannya yang lain karena permintaan Devan.

" Awalnya pernikahan kami bahagia. Aku menikah dengan seorang pria yang menurutku Sempurna, dia tampan, baik, perhatian, pokoknya segalanya." Ayu bercerita sambil menerawang membayangkan pada saat-saat awal pernikahannya. Maka mengalirlah cerita kehidupannya selama menikah dengan Devan hingga kecelakaan yang dialami Devan.

" Dia semakin posesif. Telepon dan nomerku semua dia ganti. Dia hanya mau duniaku berpusat padanya dan keluarganya. Makanya aku tidak bisa menghubungimu lagi selama ini. Maaf" Tatap ayu pada Nia meminta maaf.

" Tidak apa-apa, hal seperti itu tidak usah dipikirkan. Aku sudah senang  selama kamu bahagia hidup bersamanya dan bisa menerima kondisi fisik dan mentalnya." Ujar Nia memaklumi.

BINAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang